Tak terhitung lagi keberuntungan yang Allah berikan sepanjang hidupku. Bahkan nama pasangan hidup pun bermakna 'seseorang yang beruntung'. Maka tak ada alasan untukku tidak bersyukur, bukan? Keberuntunganku dimulai di hari Kamis di bulan Oktober. Saat seorang ibu menantikan saat-saat berjumpa bayi pertamanya. Proses yang cukup panjang hingga hampir kehabisan tenaga. Rupanya macet bahu jadi penyebab si jabang bayi butuh perpanjangan waktu kala itu. Konon katanya, hal semacam ini sering terjadi jika "tukang parkirnya" tak sabar dalam memberi aba-aba. Dan aku pun tertawa saat mbak berkelakar kelanjutan kisahnya. Sejak lahir ternyata aku sudah tak banyak bicara, menangis pun tidak. Tapi gara-gara ini, ternyata orang-orang panik setengah mati. Tubuh yang baru keluar dari rahim itu dijungkir balik, ada yang membuat bunyi-bunyian, ada yang bolak-balik menengok si bayi. Bisa jadi waktu itu lebih heboh dibanding ibu-ibu bertemu diskonan akhir tahun. Padahal ini kisahku, tapi
Belanja Pengalaman Keluarga Wistara