Matahari tepat di atas kepala, pantas saja rasanya seperti sauna. Seperti biasa siang ini ada atraksi emak gendong-gandeng dua anak ditambah tas sekolah. Tanpa tiket khusus bisa ditonton dengan mudah. Sebuah pohon cukup rindang menjadi pilihan berteduh sejenak di pinggir jalan. Saluran air berisi ikan cithul cukup untuk mengalihkan perhatian si sulung, menunggu ojek daring yang masih di perjalanan. "Ikan apa sih ini, Bun?", tanyanya penasaran. "Ikan cithul itu ..." "Kok kaya kecebong?" "Iya mirip, tapi kecebong warnanya hitam. Kepalanya lebih bulat." Dan obrolan kami terjeda pagar yang terbuka. Seorang paruh baya membawa bungkusan plastik. Perlahan dimasukkan ke dalam tempat sampah di depan rumahnya. Sebuah senyum kulempar, sekedar rasa terimakasih untuk pohon teduh di depan rumahnya. "Sekolah di situ, ya?", tanyanya membuka suara. "Iya, Pak." "TK, ya?" "Iya, Pak." "Umur berap
Belanja Pengalaman Keluarga Wistara