Langsung ke konten utama

Wisata Ilmu #1 HIMALAYA

Setahun lebih di rumah saja, mulai lupa rasanya piknik dan mbolang kemana-mana. Eh... Tiba-tiba ada tawaran wisata di @institut.ibuprofesional lho! Wah, boleh nih dicoba ke HIMALAYA. 


Ngomong-ngomong soal kelas belajar virtual, jujur selama pandemi ini banyaakkkk banget menu yang menarik. Yang level dewa hingga yang recehan, yang gratis atau berbayar, jauh dekat sama saja yang penting jaringan dan kuota ada. Lebih penting lagi, niatnya. 


Wisata Ilmu Himalaya


Nah, kali ini niatnya khusus wisata. Pengen tahu kayak gimana program terbaru "WISATA ILMU" dari IIP sebelum masuk ke kelas Bunshal (insya Allah). Kabar baiknya, ikutan acara ini ga kudu gabung IIP alias untuk UMUM dan GRATIS. Habis dapat rekor @muri_org untuk @cityhexagon IP masih teruuusss lanjut membumikan value berbagi-berdampak. 👏👏👏 Bangga jadi bagian dari Ibu Profesional. 


Tour Guide Wisata Ilmu Himalaya


Sambil nostalgia belajar grafologi. Handwritting sepuluh tahun lalu pasti beda dengan saat ini. Apalagi kalau jarang nulis, belum pas jarinya kena pisau pas masak ujicoba. Eh, malah curhat. Namanya kepribadian, pasti dinamis dong. PR sebelum kulwap, kami diminta untuk membuat tulisan tangan di atas kertas putih dengan ketentuan berlaku. 


Tulisan tangan Bunda Wistara, maaf di-blur biar netizen penasaran aja. 


Nah saat kulwap mulai deh dikasih bocoran sama Teh Aci buat "baca" tulisan tangan sendiri. Sekilas mencoba interpretasi, sementara masih aman. Moga nggak bias, wkwk... ya ada satu dua yang emang perlu diperbaiki. Justru khawatir jika 100% sempurna. 





Di acara ini, peserta mendapatkan e-sertifikat, resume, dan pasport + stempel wisata ilmu kepulauan Rahayu. Wih.. Kece gamifikasinya. Iseng-iseng ikutan GA-nya, alhamdulillah dapat. Wah, tahu banget deh IP ini... Kalau semua orang tidak akan menolak hadiah dan kejutan. 




Seru juga acaranya. Setelah ini ada wisata ilmu ke EFRIMENIA. Wuih... Zaman ini mah ga ada bedanya belajar dari tetangga kecamatan sama tetangga benua, Gaes! Ga sabar, menanti kabar IIP @ibuprofesionalmalangraya juga bikin  wisata ilmu. ❤


Dimase

Malang, 10 April 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapata...

Setiap Kita Istimewa

"Setiap kita diciptakan istimewa, unik, dan satu-satunya. Tidak ada produk gagal dari setiap ciptaan Allah SWT." Demikian kalimat yang sering didengungkan, namun bukan perkara mudah meyakininya hingga mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Karena di luar sana banyak kalimat yang tak kalah sakti memupus harap hingga kita tak yakin lagi bahwa kita istimewa. "Mengapa kamu tak bisa juara kelas seperti mbak X?" "Mas A sudah diterima PTN favorit, kamu gimana?" "Si Y bisa beli rumah, mobil, tanah, dan investasi lain lho.. Nggak kaya kamu." Dibandingkan. Satu hal yang paling sering membekas dan menjadi inner child yang belum selesai bahkan setelah status berubah menjadi orangtua. Guratan kecil yang tanpa sadar dapat memudarkan pendar cahaya dari sisi unik setiap diri manusia. Tak ada yang salah dengan perbandingan. Bukankah mengukur itu memakai perbandingan besaran dan satuan? Hanya saja perlu memastikan, saat mengukur besaran panjang satuannya pun ...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...