H-3 acara dihubungi panitia, "Mbak katanya sudah bersedia, ya?"
"Bersedia ngapain mbak?"
***
Begitulah kira-kira cara panitia bikin deg-degan. Udah rempong nyiapin dress-code, peta konsep, dan segala printilannya, eh ditambah bonus main bareng juga. Sebenarnya sudah pernah ngelirik contohnya di event sebelumnya (kebetulan saya yang bikin konten dokumentasi untuk IG dakaru), tapi style coretannya beda. Wah, gimana kalau tidak sesuai ekspektasi, ya?
Kesempatan tak datang dia kali, hayuk lah dicoba saja.
Doodle Notes Proses Gaprakan |
Konfirmasi media gambar ke panitia, kebetulan spidol bisa pinjam punya anak-anak yang kemarin dikasih mbak Resti (makasiii bestie tim RD-kuuu). Kertasnya bukan ukuran A5 yang sering saya pakai mencatat, tapi di kertas flipchart (60*90). Untungnya sudah pernah doodling di banner, jadi minimal tahu kapan pakai drawing pen, spidol kecil, atau spidol papan tulis.
Awalnya mau nyari temen yang bisa diajak kolaborasi, tapi nampaknya harus jadi single fighter. Pas di lokasi baru ngeh ada mbak ini-itu yang sebenarnya bisa juga bahkan lebih bagus.
Selesai 14 Doodle Notes di KPI Offline 2024 |
Tantangan doodle notes itu seperti membuat catatan kuliah, wajib menyimak materi dari awal sampai akhir untuk dituangkan dalam kertas saat itu juga. Btw... Main yang ini nggak boleh ngantuk, apalagi ketiduran. 😆 Jujur sih sempat mak-siut di hari kedua, moga nggak disemprit panitia. Wkwk... Hari pertama masih meraba-raba, hari kedua mulai lebih sat-set, hari ketiga disambi mewek saat ada peserta ibu-anak aliran rasa.
Satu kata untuk main kali ini: BAHAGIA.
Saya tak pernah doodling di media besar seperti ini dengan waktu yang panjang, tiga hari berturut-turut. Alokasi waktu prioritas untuk anak dan keluarga tentunya lebih banyak di keseharian. Rasanya tak percaya bisa melakukan ini, seperti tiba-tiba bisa melakukan lompatan baru. Seperti materi di SAPINTRONG bareng Teh Chika Dzikra I. Ulya (fasilku di matrikulasi duluuu).
Benefit main kali ini, jadi lebih fokus nyimak materi. Langsung praktik materi branding-nya mbak Uut Utami Sadikin dan Biyung Ratna Palupi , kayaknya saya jadi dikenal dengan Santi - Doodle setelah KPI. Eh, ada foto sama budircan Ricca Nourma juga di depan coretan KASTI yang bahas Ko-Re-Ya. Kalau dari materi mbak Mbak Wahyu Mardhatillah , jadi refleksi setelah kemarin merumuskan langkah/program bareng tim RD. Ngarep nontonnya lebih panjang lagi di sesi nobar bareng Uni Eci Yesi Dwifitria , terus khilaf belum bikin doodle karena suasana gelap kayak bioskop. Sesi bu rektor Hamidah Rina Mantiri ini paling rame, inget-inget lagi materi kuliah di IIP, paling banyak fansnya apalagi endingnya nyanyi laskar pelangi.
Bersama Ricca Nourma (Fasil Proses KASTI) |
Udah ya, ketemu para perempuan hebat di atas jadi grogi... Eh ditambah apresiasi dari Bapak-Ibu founder IP. Dipeluk ibuk Septi Peni Wulandani , "Makasih ya...Gambarnya pelan-pelan aja..." Uwaaa.. Jadi makin terharu dapat apresiasi dari panitia & peserta.
Masih panjang aliran rasanya... Intinya, Terima kasih banyak semua.
Tak ada peran yang kecil ketika kita lakukan dengan penuh kesungguhan. Saya lanjut peran jadi ibu dulu, jemput calon generasi yang bisa jadi akan melanjutkan peran di KPI 20-30 tahun mendatang.
Terima kasih Konferensi Perempuan Indonesia 2023.
Malang, 12 Februari 2024
Dimase
Komentar
Posting Komentar