Konon sampai masa inilah tugas kita sebagai orangtua, selebihnya bersiaplah menjadi "tetangga" bagi anak-anak kita. Membayangkan saja sudah mulai galau, tak selamanya anak-anak ada di dekapan kita. Tapi semoga dapat menjalani tiap tahapan menuju ke sana dengan ikhlas.
Saat ini, seberapa banyak kita memberi kesempatan pada anak-anak untuk memilih hal-hal yang bisa ditentukannya sendiri? Prinsip semua boleh kecuali yang tidak boleh, sangat bisa diterapkan pada hal-hal di luar ibadah. Melatih nanti saat akil baligh tiba, karena mereka berhak mengambil keputusan sendiri atas dirinya.
Saat reward dan punishment menjadi kontroversi, mengajarkan konsekuensi sebab akibat menjadi pilihan. Bahwa saat mereka memilih A, akan terjadi B. Ijinkan anak-anak mulai memahami hal ini. Maka tak sulit membuatnya bertanggungjawab atas perilaku sadar dan bebasnya saat baligh tiba.
Suka kepo dengan apa isi kepala anak? Sepertinya saya pun demikian. Tapi menjelang akil baligh, kebutuhan untuk punya privasi bagi mereka sepertinya lumrah. Rasanya baru berapa waktu lalu kita pun merasakan, tak ingin orangtua banyak campur tangan. Bersiap menapaki masa ini, karena si akil baligh memang berhak memiliki ruang pribadi (privacy).
Satu hal yang membingungkan di negeri ini, fisik dewasa tapi dibocahkan (tidak diberi ruang sebagai orang dewasa) tapi juga diejek saat berperilaku seperti anak-anak. Yap, secara umum disebut remaja. Padahal mereka sebenarnya telah terkena hukum-hukum sosial dan syariah. Bukan hanya soal sholat, zakat, puasa, haji bahkan menikah pun mereka dibolehkan. Tentu dengan catatan, si akil baligh sudah mandiri tak hanya secara fisik tapi juga mental.
Rasanya baru kemarin menemani ananda belajar berjalan, namun fase-fase menuju akil baligh memang perlu diusahakan selangkah demi selangkah. Belajar memberi ruang pada anak untuk mengatasi masalahnya, karena fitrahnya memang bermoral dan mencintai Al-Haq. Tetap relaks dan optimis atas potensi yang Allah tanamkan pada diri ananda. Menuju kesuksesan tak hanya di dunia, namun hingga akhirat.
Semoga Allah kuatkan,
Semoga Allah memberikan petunjuk untuk istiqomah di jalan kebenaran.
Diawinasis M Sesanti
Tgk, 05 Juni 2018
Tgk, 05 Juni 2018
Komentar
Posting Komentar