Langsung ke konten utama

Tutorial Boneka Jari Darurat

Pekan ini, saya mendapat giliran piket  untuk berbagi di sekolah kakak. Jadi ada program, jadwal satu jam bagi orangtua untuk mengajar di kelas sesuai dengan tema yang dipelajari anak. Tema tanaman obat yang saya dapatkan. Sempat "underestimate", karena saya sendiri tidak terlalu tertarik. Bukankah belajar tanaman hias atau hewan laut lebih membuat mata berbinar??? Tetapi tak ada salahnya menjawab tantangan, bukan?

Dimulai dengan browsing sana-sini tentang tanaman obat. Apa saja yang termasuk tanaman obat? Bagaimana pemanfaatannya? Saya pun mencoba berselancar mencari aplikasi di google playstore tentang tanaman obat, bertemulah dengan Apotek Hidup (link:). Di sana dijelaskan nama tanaman, nama lain, ciri-ciri, manfaat, dan cara penggunaan sebagai obat. Ada juga beberapa buku elektronik yang bisa dibaca di aplikasi i-pusnas. Dari buku sederhana untuk anak dengan ilustrasi, hingga tulisan berat dari para ahli.

Intinya semakin mencari, saya semakin galau. Kembalilah saya pada tujuan awal, ini bukan materi presentasi untuk mahasiswa yang perlu jurnal mendalam tetapi ini untuk anak TK, gaes! Maka buatlah semua sederhana, mudah dicerna, yang penting bahagia.

Ide kegiatan yang hampir pasti tak pernah ditolak adalah bercerita. Bermodal selembar kertas dan keisengan membuat coretan, akhirnya jadi sebuah gambar sebagai latar cerita. Jangan ragukan kenekatan saya menggambar, karena ke percetakan itu bayar. Hahaha.

Ilustrasi Cerita

Lalu tokoh-tokoh binatang pun dipilih secara acak. Biasanya pendongeng punya amunisi boneka semacam susan dan Ria Enes. Bisa juga  tangan, boneka jari, dan harap maklum saya juga bukan pendongeng yang pro (paling banter kliennya anak dua plus bapaknya di Griya Wistara). Dibuatlah finger puppet darurat sebagai pendukung.

Ada yang mau tutorialnya? Sangat mudah, bisa dibuat sambil merem. Tapi jangan waktu mati lampu, ya! Karena ada yang harus dicetak dengan printer.

*Browsing tokoh hewan yang akan digunakan. Kemudian cetak di kertas yang agak tebal. Gunting masing-masing karakter. Mau yang tanpa cetak? Bisa gambar sendiri.
Karakter Hewan

*Ambil 1 lembar kertas A4, lipat menjadi 8 bagian kemudian gunting.
8 Bagian Kertas A4



*Gulung kertas seperti membuat tabung tanpa tutup. Tempel kertas dengan lem atau doubletape.
Gulung Kertas Kemudian Rekatkan


*Tempelkan satu per satu karakter hewan di setiap kertas gulung hingga selesai.


Tempel Karakter Hewan


*Finger puppet-mu sudah jadi dan siap dipakai untuk bercerita.

Tokoh dan Latar Cerita


Ceritanya ada sekumpulan hewan yang berkemah, salah satunya (monyet) sakit perut dan bolak-balik ke kamar mandi. Burung hantu pun memberikan daun jambu biji pada monyet agar diarenya bisa berhenti. Alhamdulillah si monyet pun
sembuh.

Boneka Jari Darurat


Kisah apa yang ingin disampaikan ke anak hari ini? Selamat berimajinasi!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang