Masih dalam rangka menjawab tantangan belajar tentang tanaman obat. Setelah dongeng, anak-anak pasti tidak akan menolak diajak main. Kira-kira main apa ya yang masih berkaitan dengan tanaman obat? Masih dengan aksi nekat membuat coretan (karena ke percetakan kudu bayar, Mak!), saya pun membuat puzzle sendiri dengan alat bahan sederhana yang ada di rumah.
*Alat & bahan:
- 2 lembar kertas polos ukuran A3. Ukuran bisa disesuaikan kebutuhan(lebih besar/kecil).
- Kardus
- Alat gambar (spidol, cat air, atau lainnya)
- Pensil dan penghapus
- Lem atau doubletape
- Gunting
- Penggaris
*Cara membuat:
- Buat gambar utuh di salah satu kertas, misalnya gambar pohon.
Bagaimana jika tidak bisa menggambar? Browsing gambar dengan resolusi baik, kemudian cetak.
- Beri garis warna-warni atau tanda di tepian kertas. Optional, bisa dilewati. Hal ini untuk memudahkan anak menyusun puzzle.
- Lipat gambar sesuai jumlah puzzle yang diinginkan. Misalnya 12 puzzle, lipat menjadi 3*4 bagian (3 mendatar, 4 menurun). Tandai tiap bagian puzzle dengan pensil, gunakan bantuan penggaris agar simetris.
- Gunakan jangka, atau benda bulat sebagai cetakan untuk membuat bagian yang cekung/cembung dari sisi tiap keping puzzle.
- Gunting sesuai pola yang dibuat dengan pensil. Usahakan gunting dengan presisi, agar antar puzzle dapat saling mengisi saat nanti disatukan.
- Tempel tiap bagian ke kardus menggunakan double tape atau lem yang cukup kuat agar tidak mudah terkelupas.
- Gunting kardus sesuai pola tiap kepingan puzzle. Agar lebih presisi, tepian kardus dapat dihaluskan memakai cutter.
- Buat garis tepi yang sama di kertas kosong satu lagi. Jiplak pola puzzle di kertas sesuai susunan puzzle yang benar.
- Puzzle sudah siap digunakan.
Puzzle yang saya buat adalah puzzle pohon jambu biji, masih dikaitkan dengan cerita di kiriman sebelumnya. Bonus tepuk pohon yang mudah dihafal oleh anak sambil mengenalkan bagian-bagian tanaman.
Tepuk Pohon
(Prok prok prok)
Di bawah
(Prok prok prok)
Ada akar
(Prok prok prok)
Di tengah
(Prok prok prok)
Ada batang
(Prok prok prok)
Di atas
(Prok prok prok)
Ada daun
(Prok prok prok)
Ada bunga
(Prok prok prok)
Ada buah
Selamat membuat puzzle-mu sendiri!
*Alat & bahan:
- 2 lembar kertas polos ukuran A3. Ukuran bisa disesuaikan kebutuhan(lebih besar/kecil).
- Kardus
- Alat gambar (spidol, cat air, atau lainnya)
- Pensil dan penghapus
- Lem atau doubletape
- Gunting
- Penggaris
*Cara membuat:
- Buat gambar utuh di salah satu kertas, misalnya gambar pohon.
Bagaimana jika tidak bisa menggambar? Browsing gambar dengan resolusi baik, kemudian cetak.
- Beri garis warna-warni atau tanda di tepian kertas. Optional, bisa dilewati. Hal ini untuk memudahkan anak menyusun puzzle.
- Lipat gambar sesuai jumlah puzzle yang diinginkan. Misalnya 12 puzzle, lipat menjadi 3*4 bagian (3 mendatar, 4 menurun). Tandai tiap bagian puzzle dengan pensil, gunakan bantuan penggaris agar simetris.
- Gunakan jangka, atau benda bulat sebagai cetakan untuk membuat bagian yang cekung/cembung dari sisi tiap keping puzzle.
- Gunting sesuai pola yang dibuat dengan pensil. Usahakan gunting dengan presisi, agar antar puzzle dapat saling mengisi saat nanti disatukan.
- Tempel tiap bagian ke kardus menggunakan double tape atau lem yang cukup kuat agar tidak mudah terkelupas.
- Gunting kardus sesuai pola tiap kepingan puzzle. Agar lebih presisi, tepian kardus dapat dihaluskan memakai cutter.
Puzzle yang telah dilapisi kardus
- Buat garis tepi yang sama di kertas kosong satu lagi. Jiplak pola puzzle di kertas sesuai susunan puzzle yang benar.
Alas puzzle
- Puzzle sudah siap digunakan.
DIY Puzzle yang telah jadi |
Puzzle yang saya buat adalah puzzle pohon jambu biji, masih dikaitkan dengan cerita di kiriman sebelumnya. Bonus tepuk pohon yang mudah dihafal oleh anak sambil mengenalkan bagian-bagian tanaman.
Tepuk Pohon
(Prok prok prok)
Di bawah
(Prok prok prok)
Ada akar
(Prok prok prok)
Di tengah
(Prok prok prok)
Ada batang
(Prok prok prok)
Di atas
(Prok prok prok)
Ada daun
(Prok prok prok)
Ada bunga
(Prok prok prok)
Ada buah
Selamat membuat puzzle-mu sendiri!
Komentar
Posting Komentar