Langsung ke konten utama

Alir Rasa Kelas Bunda Cekatan

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah Ta'ala yang telah memberikan kelapangan hingga mampu menyelesaikan kelas Bunda Cekatan batch #1 Institut Ibu Profesional. 

Challenge Buncek: Done!


Terimakasih untuk Ibu Septi Peni Wulandani yang telah menjadi guru bagi kami, setia membawa dongeng istimewa di setiap pekannya.

Terimakasih untuk team belakang layar Buncek #1 (Mak Ika dkk), teman-teman satu angkatan, dan tentu all team Griya Wistara yang mendukung saya belajar sampai di tahap ini.

Apa yang membuat bahagia selama berada di kelas Bunda Cekatan?

Kelas Bunda Cekatan menyimpan banyak sekali stok bahagia yang bisa diambil oleh siapa saja dengan cara yang tak pernah sama. Rasanya tak ada habisnya jika harus disebutkan satu per satu. Potongan gambar berikut cukup mewakili proses yang telah saya lalui.

Tahap Telur-Telur
Saya jadi tahu apa yang membuat saya bahagia. Apa yang penting dan urgent untuk segera dipelajari. Dan saya diijinkan untuk membuat peta belajar sendiri sesuai apa yang saya butuhkan.

Tahap Ulat-Ulat
Welcome to the jungle of knowledge!
Saya benar-benar bahagia di tahap ini. Saya merasakan belajar sendiri, mengambil potluck ilmu dari teman-teman, bergabung dengan keluarga yang memiliki topik yang sama, camping dan bertemu teman-teman baru yang berbeda topik dan regional, memberi hadiah istimewa, hingga bertemu buddy. Hingar bingar kebersamaan sangat terasa di tahap ini. Dan, bersiap "kalap" jika tidak kuat-kuat memegang peta.

Tahap Kepompong
Ujian "komitmen &konsisten" dimulai. Sendirian mempraktikkan ilmu yang telah didapatkan. Sempat bosan dan ingin berhenti tetapi sayang karena kesempatan belum tentu datang untuk kedua kali belajar di sini. Perlahan terbiasa dan merasakan manfaat, puasa kepompong mendukung saya menjadi lebih produktif di T30.
Tahap Kupu-Kupu
Bertemu mentor, belajar bersama mentee. Beruntung sekali ada yang mau membimbing dengan topik belajar yang benar-benar baru, bukan ranah suka dan bisa tetapi urgent harus dipelajari. Berbagi sedikit yang saya tahu, semoga ada hal baik yang bisa diambil.

Terimakasih kak Gitaria untuk ilmu seputar Manajemen Finansial. Juga teman-teman satu mentorship di "Financial Talk".

Terimakasih kak Rahma yang sudah belajar bareng sampai tahap kupu-kupu. Untuk mbak Ayu, mbak Satya, mbak Amila, terimakasih sempat ngobrol beberapa waktu.

Mohon maaf atas semua kesalahan dan segala yang kurang berkenan di hati. Program mentorship ini begitu bermakna bagi saya pribadi.

Mengapa tetap bertahan hingga akhir tahapan kupu-kupu?

Bukan mudah untuk bisa sampai di tahap ini. Saya sempat bosan dan ingin berhenti. Terutama saat sampai di tahap kepompong. Puasa dan tangangan 30 hari berturut-turut membutuhkan tenaga dan semangat ekstra agar bisa melaluinya. Belum lagi tahap mentorship yang nano-nano tantangannya.

Tetapi...

Kesempatan belum tentu datang dua kali. Maka saya berusaha untuk tetap bertahan. Kapan lagi bahagia belajar langsung dengan ibu Founder IP, belanja ilmu dan pengalaman dari teman-teman secara "gratis", belanja proses belajar yang berbeda, dan belajar menjadi diri sendiri tanpa FOMO dengan topik belajar kupu-kupu lain. Lakukan semua lillah, kebutuhan diri bukan untuk orang lain.

Apa yang sudah baik dan menjadi semakin baik selama mengikuti kelas bunda cekatan?

Saya bahagia dengan memahami kebutuhan belajar diri sendiri.

Saya bahagia dengan belajar mendapatkan banyak ilmu melalui beragam cara.

Saya bahagia dengan mempraktikkan ilmu sesuai dengan keadaan diri.

Saya bahagia dengan belajar sebagai mentee (Manajemen Finansial) maupun menjadi mentor (Doodle Art).

Semua ilmu dan pengalaman belajar di tahap ini insya Allah dapat menjadi bekal luar biasa di kehidupan yang sebenarnya.

Aku berubah, aku berbenah


Video selebrasi belajar dari HIMA IP Regional Malang Raya bisa disimak di sini.

Karena di jurnal terakhir tidak ada tugas individu, inilah project bersama dengan teman-teman satu regional.

Yang paling membahagiakan adalah membuat doodle sampai lupa makan, dan alhamdulillah dipakai untuk pembuka & penutup video.

Terimakasih teman-teman regional Malang Raya yang begitu solid dan saling mendukung hingga bisa terbang bersama di tahap ini.


Kelas Bunda Cekatan pasti akan menjadi hal yang paling dirindukan. 

#aliranrasabuncek1
#selebrasibuncek1

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapata...

Setiap Kita Istimewa

"Setiap kita diciptakan istimewa, unik, dan satu-satunya. Tidak ada produk gagal dari setiap ciptaan Allah SWT." Demikian kalimat yang sering didengungkan, namun bukan perkara mudah meyakininya hingga mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Karena di luar sana banyak kalimat yang tak kalah sakti memupus harap hingga kita tak yakin lagi bahwa kita istimewa. "Mengapa kamu tak bisa juara kelas seperti mbak X?" "Mas A sudah diterima PTN favorit, kamu gimana?" "Si Y bisa beli rumah, mobil, tanah, dan investasi lain lho.. Nggak kaya kamu." Dibandingkan. Satu hal yang paling sering membekas dan menjadi inner child yang belum selesai bahkan setelah status berubah menjadi orangtua. Guratan kecil yang tanpa sadar dapat memudarkan pendar cahaya dari sisi unik setiap diri manusia. Tak ada yang salah dengan perbandingan. Bukankah mengukur itu memakai perbandingan besaran dan satuan? Hanya saja perlu memastikan, saat mengukur besaran panjang satuannya pun ...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...