Langsung ke konten utama

Jurnal Extra Miles X-traordinary

Bismillahirrahmanirrahiim, 


Menuju pekan-pekan liburan... Tapi para hexagoniajustru ditantang untuk HEE sebelum masuk kalender tanggal merah. Terkait kelanjutan dari zona X-tra miles, bagimana jika sebelumnya sudah dilipat gandakan, sekarang ditambah lagi? 

2

2*2

2*2*2


Jujur saja, saya hanya mampu menambahkan sedikit di pekan ini. Akan tetapi bukan hanya di Hexagon city yang saya tambahkan X-tra miles. Jadi sedikit-sedikit tapi ternyata dampaknya luar biasa. 


Aktivitas membuat konsep buku aktivitas:

Sebelumnya kami sudah membuat story-board konsep per klaster  (1-2-3-4), kemudian pekan ini dimulai eksekusi membuat source desain. 


17.12.20: 

Saya memilih gambar perlengkapan profesi petani 


18.12.20: 

Membuat gambar bibit, sekop, sepatu booth

Mengikuti pelatihan layout ebook memakai  dengan mbak Starin dari CH-2 Desain. 

Ini berkaitan dengan PP jasa yang ada di hexalink. Sementara saya praktek untuk layout proposal di regional. 






19.12.20: 

Diskusi di CH

Membuat gambar saga (tokoh anak di buku) 


20.12.20:

Jangan lupa ikut lomba pantun di HC




21.12.20:

Membuka kembali apa yang telah dikerjakan. 

Sambil berdiskusi pesanan seputar progres project passion. 


Alhamdulillah, saya masih bisa melanjutkan karya meskipun di tengah badai godaan untuk segera liburan dan mudik ke kampung halaman yang hampir setahun tak ditengok. Sepertinya belum bisa disebut berhasil melakukan X-tra ordinary sih ya... Tapi alhamdulillah masih bisa kembali bangkit di pekan ini. 



Diawinasis M. Sesanti

Malang, 21 Desember 2020


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang