Langsung ke konten utama

Prolog: Bulan Madu Selalu Manis?

Ada banyak banget cerita yang bisa dibaca di wattpad, tapi suka keder duluan mau baca yang ini atau yang itu. Dan menemukan cerita yang menarik itu ibarat menemukan jarum di tumpukan jerami. Siapa tahu di luar sana ada yang juga suka bingung kaya saya. Baiklah, netizen... Saya bagi satu judul favorit berikut.


Salah satu author yang tulisannya sering saya tunggu, NesriBaidani . Salah satunya Bulan Madu yang terdiri beberapa bagian, pas banget kalau mau baca cerbung yang nggak terlalu panjang.

Bagaimana kisahmu bertemu jodoh?
Butuh masa PDKT bertahun-tahun hingga yakin "dia yang kucari selama ini" atau seperti Haikal yang hanya butuh waktu sekejap, sepanjang kisah Nabi Yusuf yang dikisahkan seorang guru TK? Klise sekali, apa iya di dunia nyata ada yang seperti ini? Tapi jangan underestimate dulu, cerita cinta setiap orang pasti istimewa.

Berhubung saya sudah membaca beberapa karya bunes, harus diakui di Bulan Madu ceritanya cenderung flat. Ada manis-manisnya juga sih, pengantin baru yang mulai mengenal sisi lain pasangan yang tukang tidur, ileran, dan pelupa. Lalu gemes, Haikal ini cinta nggak sih sama Raisa??? Tapiiii... Sepertinya kalimat pengantar cerita cukup menjadi clue, "apanya yang diuji?".

Saran saya, ikuti saja alur yang dibuat mbak author. Dan selamat memasuki konflik seperti roller coaster dengan membaca Jurnal Haikal. Karena Bulan Madu baru pembuka dari cerita pernikahan yang penuh ujian. Hahai.. Selamat membaca.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang