Apa kegiatan me time favoritmu?
Yang suka baca wattpad mana suaranya?
Sebelum membahas cerita dari kinkaa ini, dari judulnya sudah pengen buru-buru di-klik. Berhubung saya tidak begitu akrab dengan bahasa asing, catatan penulis cukup membantu. Ingat ya, cara bacanya "Si-Yaz" bukan "si-lads" apalagi "si-la-ge".
Jika di kisah dongeng, menikah adalah akhir bahagia, di sini pembaca disuguhi pernikahan sebagai awal konflik yang dialami para tokoh. Dimulai dari perjodohan dua manusia dengan perbedaan profesi, isi kepala, dan jenis kelamin tentunya. Tetapi dari awal saya haqqul yakin Ibram-Alina akan menemukan chemistri meskipun awalnya sama-sama beku. Darimana bisa menyimpulkan sebelum membaca sampai akhir? Karena kedua keluarga mempunyai value yang sama, keluarga tentara. Ditambah cerita bahwa keduanya sama-sama anak yang berbakti pada orangtua, nusa dan bangsa. Tapi apa benar kisah ini happy ending? Lebih seru membaca langsung, kata mbak Stephanie Putri, "no spoilers, please!" #iloveyou3000.
Bicara soal cerita dokter-tentara, sempat terbayang Song-Song couple di Descendant of the Sun, tapi di Sillage ini Indonesia banget deh. Dari cerita ibu-ibu tukang gosip sampai budaya KKN untuk melancarkan tujuan. Sebagai orang awam, bagi saya lumayan masuk akal-lah tidak seperti sinetron yang penuh drama. Eh, tapi kan cerita ini genrenya memang drama!
Meski harus diakui banyak istilah asing yang membuat saya roaming, tetapi catatan kaki sudah cukup membantu. Dan dari sini juga saya bisa melihat sisi lain kehidupan para dokter muda yang seperti zombie. Tanpa sadar juga bisa memahami betapa disiplinnya hari-hari tentara lewat Mas Ibram. Saya selalu angkat topi untuk mereka yang bekerja dengan hati. Standing aplause untuk orangtua Alina-Ibram, telah mendidik anak-anak ini menemukan peran hidupnya. Btw, nggak ada cerita salah jurusan, ya?!hahaha.
Cerita ini tentang tentara dan dokter, tak perlu dijelaskan bagaimana gambaran dua tokoh ini, pabrikannya sama ganteng-cantik pastinya. Tetapi kedewasaan keduanya dalam berproses membangun rumah tangga perlu digaris bawahi. Suami-istri yang mau mengenal istrinya, belajar memahami teman hidup rasanya memang tak ada habisnya. Saya ikut meleleh saat membaca cara Ibram belajar romantis membuat ucapan ulang tahun, di lain waktu memberi nasehat sedalam lautan. Dan tentu saja cara Alina jatuh cinta pada suaminya, percayalah lelaki sholih pasti membuat para istri klepek-klepek.
Mau ikutan baper saat ibu persit ditinggal bertugas ke pedalaman, atau justru kepo akhir cerita teman-teman Alina? Masa iya Vica malah sama Damar? Rasyid masih ditolak jadi calon mantu karena bukan tentara? Ya sudah lah, ceritanya masih lengkap bisa dibaca di sini.
Yang suka baca wattpad mana suaranya?
Sebelum membahas cerita dari kinkaa ini, dari judulnya sudah pengen buru-buru di-klik. Berhubung saya tidak begitu akrab dengan bahasa asing, catatan penulis cukup membantu. Ingat ya, cara bacanya "Si-Yaz" bukan "si-lads" apalagi "si-la-ge".
Jika di kisah dongeng, menikah adalah akhir bahagia, di sini pembaca disuguhi pernikahan sebagai awal konflik yang dialami para tokoh. Dimulai dari perjodohan dua manusia dengan perbedaan profesi, isi kepala, dan jenis kelamin tentunya. Tetapi dari awal saya haqqul yakin Ibram-Alina akan menemukan chemistri meskipun awalnya sama-sama beku. Darimana bisa menyimpulkan sebelum membaca sampai akhir? Karena kedua keluarga mempunyai value yang sama, keluarga tentara. Ditambah cerita bahwa keduanya sama-sama anak yang berbakti pada orangtua, nusa dan bangsa. Tapi apa benar kisah ini happy ending? Lebih seru membaca langsung, kata mbak Stephanie Putri, "no spoilers, please!" #iloveyou3000.
Bicara soal cerita dokter-tentara, sempat terbayang Song-Song couple di Descendant of the Sun, tapi di Sillage ini Indonesia banget deh. Dari cerita ibu-ibu tukang gosip sampai budaya KKN untuk melancarkan tujuan. Sebagai orang awam, bagi saya lumayan masuk akal-lah tidak seperti sinetron yang penuh drama. Eh, tapi kan cerita ini genrenya memang drama!
Meski harus diakui banyak istilah asing yang membuat saya roaming, tetapi catatan kaki sudah cukup membantu. Dan dari sini juga saya bisa melihat sisi lain kehidupan para dokter muda yang seperti zombie. Tanpa sadar juga bisa memahami betapa disiplinnya hari-hari tentara lewat Mas Ibram. Saya selalu angkat topi untuk mereka yang bekerja dengan hati. Standing aplause untuk orangtua Alina-Ibram, telah mendidik anak-anak ini menemukan peran hidupnya. Btw, nggak ada cerita salah jurusan, ya?!hahaha.
Cerita ini tentang tentara dan dokter, tak perlu dijelaskan bagaimana gambaran dua tokoh ini, pabrikannya sama ganteng-cantik pastinya. Tetapi kedewasaan keduanya dalam berproses membangun rumah tangga perlu digaris bawahi. Suami-istri yang mau mengenal istrinya, belajar memahami teman hidup rasanya memang tak ada habisnya. Saya ikut meleleh saat membaca cara Ibram belajar romantis membuat ucapan ulang tahun, di lain waktu memberi nasehat sedalam lautan. Dan tentu saja cara Alina jatuh cinta pada suaminya, percayalah lelaki sholih pasti membuat para istri klepek-klepek.
Mau ikutan baper saat ibu persit ditinggal bertugas ke pedalaman, atau justru kepo akhir cerita teman-teman Alina? Masa iya Vica malah sama Damar? Rasyid masih ditolak jadi calon mantu karena bukan tentara? Ya sudah lah, ceritanya masih lengkap bisa dibaca di sini.
Komentar
Posting Komentar