Langsung ke konten utama

Tugas Review Jurnal #4 (Rafikah Hanum)

Bismillahirrahmanirrahim, 

Pekan ini waktunya kembali mereview jurnal buddy yang telah dipilihkan oleh tim Kelas Bunsal. Alhamdulillah bertemu dengan teman baru, mbak Rafikah Hanum. 

Buddy Review Jurnal #4


Setelah daftar pasangan review dibagikan, saya segera menghubungi beliau. Sepertinya sedang sibuk dengan pekerjaan di ranah publik. Saya mencoba mengakses jurnal beliau namun sayangnya masih dikunci sehingga saya belum bisa membaca isinya. 


Berikut ini jurnal beliau:

https://docs.google.com/document/d/138T2hWUMZVos0DJryU6QZYw_IlAhRNl027KQ7zJ4y-I/edit?usp=drives 


Sampai dengan Ahad (12/09) saya masih mencoba beberapa kali menghubungi beliau kembali namun ternyata pesan saya belum terbaca. Alhamdulillah pada pukul 22.21 saya mendapatkan akses untuk bisa membaca jurnal buddy. Semoga dilancarkan segala urusannya, mbak Rafikah. Tetap semangat meskipun jadwal sedang padat! 


Berikutnya, saya menemukan hal-hal yang sudah baik pada jurnal beliau:

🌻 Tujuan tim Hello Healty sudah baik, memenuhi standar SMART seperti yang dipelajari pada tahap ini. 

🌻Sudah dibuat Golden Rules tim

🌻Sudah ada Exit Procedure bagi anggota yang ingin keluar tim

🌻Sudah ada milestone yang jelas, tinggal eksekusi

🌻Sumber daya tim sudah ada, namun bisa dilengkapi lagi


Hal yang mungkin bisa diperbaiki/ ditambahkan:

🌱 Mungkin akan lebih lengkap jika ditambah narasi/pendapat pribadi mbak Rafikah agar tak hanya berisi resume hasil diskusi tim. 

🌱 Golden Rules dan Exit Procedure dapat diperbarui jika tim membutuhkannya. Misalnya pada poin kedua, bisa keluar ketika telah menyelesaikan challenge. Bagaimana jika ada hal urgent yang membuat member harus keluar ketika timebond/milestone belum terpenuhi? 



Mbak Rafikah tidak banyak menceritakan proses merumuskan milestone, namun disebutkan ada satu sesi zoom untuk diskusi tim. Milestone yang dibuat pun sudah sangat detail, dari tanggal, aktivitas apa saja, serta berkesinambungan menuju tujuan yang telah dibuat. 



Sukses untuk mbak Rafikah dan tim HH. Semoga dimudahkan dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Tetap jaga kesehatan meskipun jadwal padat merayap. 


Malang, 13 September 2021

Diawinasis M. Sesanti




Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapata...

Setiap Kita Istimewa

"Setiap kita diciptakan istimewa, unik, dan satu-satunya. Tidak ada produk gagal dari setiap ciptaan Allah SWT." Demikian kalimat yang sering didengungkan, namun bukan perkara mudah meyakininya hingga mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Karena di luar sana banyak kalimat yang tak kalah sakti memupus harap hingga kita tak yakin lagi bahwa kita istimewa. "Mengapa kamu tak bisa juara kelas seperti mbak X?" "Mas A sudah diterima PTN favorit, kamu gimana?" "Si Y bisa beli rumah, mobil, tanah, dan investasi lain lho.. Nggak kaya kamu." Dibandingkan. Satu hal yang paling sering membekas dan menjadi inner child yang belum selesai bahkan setelah status berubah menjadi orangtua. Guratan kecil yang tanpa sadar dapat memudarkan pendar cahaya dari sisi unik setiap diri manusia. Tak ada yang salah dengan perbandingan. Bukankah mengukur itu memakai perbandingan besaran dan satuan? Hanya saja perlu memastikan, saat mengukur besaran panjang satuannya pun ...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...