Langsung ke konten utama

Tugas Review Jurnal #5 (Nurul Fitriyah)

Bismillahirrahmanirrahim.

Saatnya memasuki challenge berikutnya di kelas Bunda Salihah: review jurnal ke-5. Kali ini pasangan review adalah mbak Nurul Fitriyah dari IP Jombang. Alhamdulillah sudah kenal dan cukup responsif saat dihubungi. 


Jurnal #5 beliau tidak untuk open publik sehingga tidak bisa saya lampirkan. 


Buddy kali ini kooperatif dan lebih mudah dihubungi sehingga memudahkan saya dalam melakukan proses review. Terutama dalam beberapa hal yang tidak tertulis dalam jurnal #5 ini. Misalnya peran beliau sebagai leader, dimana ada member yang berasal dari kelas Bunsal ada juga yang non IPers. Poin ini dapat berpotensi menjadi hambatan sekaligus peluang untuk tim yang bisa dimanfaatkan. Kembali ke kelas bunsay, komunikasi produktif adalah kunci di manapun berada ketika berhubungan dengan orang lain. Beliau menjelaskan bahwa saat ini 2x zoom dan sisanya diskusi dilakukan lewat WAG tim. 



Ada hal yang menarik dari jurnal dan obrolan kami kemarin: menurut beliau saat ini Highlight dan keyupdates belum begitu urgent dibutuhkan oleh tim beliau dan cenderung mengganggu proses yang sedang dilakukan. Tim Freedom saat ini sedang fokus pada komunikasi, menyelaraskan langkah, dan fokus berlatih. Saya rasa ini perlu segera dituntaskan karena ke depan akan ada challenge yang berbeda lagi di tahap berikutnya. Tentu saja agar tim mbak Nurul bisa mengikuti ritme yang telah ada di kelas Bunsal yang saat ini diikuti. 



Apa yang sudah bagus:

🌻Alhamdulillah mbak Nurul sudah menjabarkan insight yang didapatkan di tahap ke-5 ini. Tentang kelebihan dan kelemahan media sosial. 

🌻Sudah ada 5 highlight yang dituliskan dalam jurnal

🌻Telah dibuat media sosial (instagram) tim Freedom


Apa yang perlu diperbaiki:

🌱 Template dari kampus belum digunakan untuk jurnal #5 ini. Sehingga ada poin-poin yang terlewat belum dibahas. 

🌱 Media sosial tim (facebook) dan website belum dibuat. 

🌱 Belum dibuat timeline (tanggal yang jelas) untuk tiap highlight dan key-updates

🌱 Belum dibahas tentang fundraising 

🌱 Belum dibahas "updates" berupa analisis SWOT tim



Saran dan masukan:

🍀 Memperbanyak sesi ngobrol dengan tim agar bisa lebih solid, menjadi fondasi untuk melakukan aksi. 

🍀 Dilakukan pembagian peran yang jelas, baik mahasiswa bunsal maupun non-mahasiswa agar semua poin yang perlu dilakukan di tahap ini bisa terpenuhi. 

🍀 Menyelesaikan poin yang belum ada di jurnal ke #5 kemarin karena biasanya dipakai untuk bahan di tahapan berikutnya. 


Ini dia review dari buddy:

https://docs.google.com/document/d/1yzRS3b0YaTawM6vzLgoa-Y2txWHIceZPc7KpuTJL8GI/edit?usp=drivesdk





Malang, 01 Oktober 2021

Diawinasis M. Sesanti

IP Malang Raya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang