Langsung ke konten utama

Camilan 9.2

🎨🎉🎨🎉🎨🎉🎨🎉🎨🎉🎨

*Camilan Rabu 9.2*

🎏 *Tips Memacu Kreativitas Anak*

🎭 *_Be CREATIVE_* 🎭

Setiap anak terlahir kreatif, tugas kitalah sebagai orangtua untuk merawat serta memacu kreativitas mereka. Bagaimana caranya? Berikut adalah beberapa tips bagi orangtua untuk memacu kreatifitas anak yang terangkum dalam kata *_CREATIVE_*..

🌟 *_Calm_* : Tenang🌟
Fokuslah pada PROSES bukan pada HASIL. Seringkali kita tidak sabar untuk mengarahkan anak dalam berkreasi, padahal anak sudah terlahir kreatif. Yakinlah bahwa kotor atau berantakan dari kreativitas yang dihasilkan merupakan sebuah pengalaman belajar yang bermakna bagi anak.

🌟 *_Raise_*: Bangkitkan🌟
Bangkitkan kreativitas anak dengan menjadi stimulan bagi kreativitasnya, jadilah motivator bagi mereka. Hindari sikap meremehkan hasil kreasi anak.

🌟 *_Exposure_*: Paparan 🌟
Tunjukkan bahwa kita ibu yang kreatif terlebih dulu dengan menyelesaikan masalah sehari-hari atau saat mendampingi anak dengan cara yang kreatif. Karena pendidikan karakter itu ditularkan bukan diajarkan. Misalnya bagaimana kita membuat kreasi mainan dari kertas atau dus bekas daripada membelikan mainan yang mahal.

🌟 *_Appreciation_*: Apresiasi 🌟
Berikan apresiasi sesimpel apapun kreasi mereka. Dorong anak untuk mempercayai penilaian pribadi mereka. Ajak mereka untuk menghargai keunikan diri serta kreasinya.

🌟 *_Time_*: Waktu🌟
Berikan waktu bagi anak untuk berkreasi tanpa meninggalkan tanggungjawab mereka, misalnya dengan memberikan ruang khusus kreasi serta rentang waktu agar mereka bisa membereskan kembali ruangan seusai berkreasi.

🌟 *_Involve_*: Terlibat 🌟
Saat anak memerlukan bantuan atau pendampingan kita pada suatu peran, terlibatlah dengan aktif dan bersemangat. Jadikan waktu berkreasi bersama menjadi momentum memperkuat _bonding_.

🌟 *_View_*: Mengamati 🌟
Hindari untuk terlalu banyak mengatur atau mengarahkan kreatifitas anak. Cukup untuk mengamati & biarkan kreativitas anak bermunculan secara alami.

🌟 *_Environment_*: Lingkungan 🌟
Bentuklah lingkungan ramah anak yang mendorong munculnya kreativitas, seperti ruang gerak yang luas, alam terbuka, buku, alat/mainan edukatif dll.

📚 *Sumber Rujukan* 📚
Buku Bunda Sayang, Institut Ibu Profesional, 2013
https://www.google.co.id/amp/s/m.wikihow.com/Develop-Child-Creativity%3famp=1
http://onetimethrough.com/boost-your-childs-creativity/

🎨🎉🎨🎉🎨🎉🎨🎉🎨🎉🎨

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang