Langsung ke konten utama

Camilan Rabu 9.3

*Camilan 9.3* 🥞🍯🍵

*Melatih Diri untuk Berpikir Berbeda ( _Out of The Box_)”*

Salah satu cara melatih kreativitas adalah dengan cara berfikir _out of the box_, lalu bagaimana cara melatih untuk berfikir _out of the box_? 

Sewaktu kecil pasti kita diajarkan untuk menggambar pohon dengan daun berwarna hijau, langit berwarna merah, laut berwarna biru, atau dahulu kita selalu di nasehati orang tua kita, untuk sekolah yang pinter, biar kita jadi karyawan/pegawai negeri, dan lain sebagainya. Sebenarnya pada waktu kecil kita pun sudah dikondisikan untuk berpikir di dalam kotak, dan beberapa dari kita tidak pernah bertanya, kenapa daunnya hijau? kenapa nggak kuning atau merah? kenapa harus jadi pegawai? kenapa bukan pegusaha? pola-pola tersebut terpupuk dalam otak kita selama bertahun-tahun, sehingga kita selalu ada di zona nyaman dan enggan untuk berpikir kreatif. Satu-satunya cara, kita harus berani meninggalkan zona nyaman tersebut, dan mulai merubah cara pandang kita tentang hal apapun.

*1. Berpikirlah "Terbalik"*
Cobalah rubah rutinitas kecil kita sehari-hari tidak seperti biasanya, jika kita biasa minum kopi setelah sarapan, cobalah ganti dengan teh, atau biasanya kita pergi bekerja melalui rute A, rubahlah melalui rute B, atau biasanya kita membaca koran dari halaman depan, cobalah untuk mulai dari halaman belakang, dan lain sebagainya, dengan begitu kita akan mendapatkan pengalaman baru dari hal-hal baru yang kita lakukan sehari-hari.

*2. Jangan remehkan kemampuan otak*
Saat seseorang memberitahu kita cara melakukan sesuatu, sering kali kita dengan mudah melakukan sesuai petunjuk dari orang tersebut, cobalah untuk memikirkan dengan cara kita sendiri untuk melakukan hal tersebut secara efektif dan lebih mudah.

*3. Catatlah ide-ide kita*
Di saat kita menemukan sebuah ide, catatlah di laptop atau di gawai kita, dan susunlah menjadi sebuah buku yang berisi ide-ide kreatif kita, sehingga kita akan lebih mudah mencari ide-ide yang dibutuhkan di kemudian hari. Dan ingatlah *Kerjakan yang anda catat, dan catatlah apa yang anda kerjakan.*

*4.Kegagalan bukanlah sesuatu yang "gagal"*
Salah satu penemuan yang saya kagumi adalah produk *Post It Note*, produk tersebut adalah suatu kegagalan dari sebuah perusahaan yang ingin menciptakan lem super, namun hanya menghasilkan lem semi- _adhesive_, kemudian dari mereka memberi lem tersebut pada secarik kertas dan menempelkannya di monitor karyawannya, kemudian mereka mendapatkan sebuah ide kreatif untuk memproduksi _sticky note_. Anda pasti juga tahu bagaimana sejarah kue brownies (kue bantat), awalnya juga suatu kegagalan dalam memproduksi roti.
Jadi cobalah memandang bahwa dalam setiap kegagalan yang kita temui pasti ada pegalaman, hikmah, bahkan suatu keberhasilan yang tidak pernah kita pikirkan.

*5. Inspirasikan diri anda dari lingkungan sekitar*
Buatlah diri kita peka terhadap lingkungan, perhatikan hal-hal kecil yang dilakukan orang lain sebagai inspirasi kita. 

*6.Bersedia untuk selalu mencoba*
Jika kita menemui hal baru yang menarik untuk dicoba, jangan ragu-ragu untuk mencobanya, karena jika kita tidak pernah mencoba kita tidak akan menemukan suatu pengalaman dan pengetahuan mengenai hal tersebut.

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

📚Sumber Inspirasi:
http://arryrahmawan.net/saatnya-kita-berpikir-out-of-the-box/
http://addiegoddie.blogspot.co.id/2011/07/berpikir-di-luar-kotak.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang