Mengulang kembali kenangan lama, bersua dengan makhluk surga yang kedua
Tangisan pertama yang kudengar darinya pada dini hari itu, lebih keras dan masih saja menyimpan haru. Meski sudah kedua kalinya, tetap saja berujung air mata bahagia setelah menanti sembilan bulan lamanya. Saat isak tangisnya mereda di dalam dekapan, gerak lincahnya tak jauh beda seperti di dalam kandungan. Teriakan dan tubuh merahmu melegakan.
Tak lama setelah itu, ulasan syukur mengalir merdu. Mengalun cerita tentang kelahiran bundamu dulu. Tanpa tangisan, tanpa kulit merah, bahkan penuturnya pun ikut menyeka airmata. Sang nenek membuat bunyi-bunyian, bidan menjungkir balikkan tubuh kecil pucat di tangan, dan sang ayah pun mendapat ilham hingga diijinkan sang bayi hidup hingga sekarang.
Dan masih tentang tangisan, belum genap satu putaran rembulan berevolusi mengelilingi bumi. Sudah sederet makna tangis kau ajarkan padaku. Kukira artinya hanya lapar, setiap menangis ASI pun kutawarkan. Terjebak prasangka sebagian besar orang, tak jarang ada yang sampai menyuapi makanan padat pada bayi dengan alasan ini.
Tapi ternyata ada beragam kamus tangisan bayi. Tangis seperti ini berarti mengantuk, tangisan itu berarti mengharap pelukan, tangisan berarti lapar, tangisan berarti kepanasan atau kedinginan, tangisan berarti tak nyaman dengan celana basah, atau tangisan terlalu lama menantikan. Entah apalagi besok arti tangisanmu, masih kunanti hingga tangis itu akan berubah menjadi kata-kata.
Diawinasis M Sesanti
Tgk, 02 Juli 2018
MasyaAllah Barakallah.. . Jadi kangen gendong bayi lagi 😍😄😄😄..
BalasHapusSemangat mengasihi mbak