Beberapa waktu terakhir saya mulai tertarik menyimak beranda media sosial para penggiat zero waste. Mulai dari mencegah sampah masuk ke rumah, memilah sampah, dan terakhir mengolah sampah. Banyak sekali ilmu yang sebenarnya merupakan kearifan lokal di daerah namun mulai tergerus zaman dimana semua serba instan dan melupakan tugas manusia sebagai pemakmur bumi. Meskipun saya belum bisa melakukan hidup nol sampah sepenuhnya, setidaknya mengurangi sampah sepertinya sangat bisa dilakukan.
Satu yang paling membuat saya penasaran adalah buah kecil mirip kelengkeng yang katanya bisa menjadi sabun cuci alami pengganti detergen yang pada umumnya digunakan. Buah ini disebut klerak atau lerak. Bagi saya pribadi, lerak lebih familiar digunakan untuk mencuci batik agar warnanya awet tak mudah pudar. Selebihnya saya tidak punya referensi apapun tentang buah ini.
Maka bermodal rasa penasaran ini lah, saya pun bertanya pada generasi sebelumnya yang kemungkinan besar pernah hidup di masa belum ada sabun pabrikan. Dari ibu, mbah, hingga masyarakat sekitar yang sudah melewati beberapa dekade sebelumnya. "Iya, dulu waktu kecil pakai itu. Ada banyak. Biasa mengambil buah lerak di bawah pohonnya". Namun sayangnya, pohon lerak sudah tak lagi mudah ditemui saat ini.
Beruntung ada toko online (dan offline) yang menjual beragam produk zerowaste, salah satunya si lerak ini. Saya pun mencoba memesan. Saat sampai di tangan, pengemasannya pun benar-benar tanpa plastik. Masya Allah, tabarakallah. Semoga komitmen para penggiat zero waste ini dapat menular ke masyarakat luas.
Langsung berkenalan dengan si "buah sabun" ini, menjadi pengalaman yang berkesan. Bentuknya tak beda jauh dengan kelengkeng atau leci, bulat kecil. Buah lerak memiliki aroma manis, sama persis dengan aroma batik yang masih baru. Lerak kering dagingnya agak keras, sehingga perlu direndam lebih dulu agar daging buahnya lunak dan bisa digunakan sebagai sabun. Setelah menyontek tutorial membuat sabun lerak, akhirnya saya pun mencobanya.
*Rendam lerak kering semalam (atau lebih).
*Remas-remas daging buah yang lunak hingga keluar busanya.
*Air rendaman lerak ini dapat digunakan mencuci. Tambahkan air lalu dibusakan lebih dulu baru dipakai mencuci, mirip seperti memakai detergen cair.
*Bisa juga memakai daging buahnya yang lunak tadi (dimasukkan kantong/kaos kaki agar ampasnya tidak mengotori baju), remas-remas agar keluar busanya.
*Hasil cucian cukup bersih, bahkan untuk mencuci popok kain dengan noda kotoran bayi.
Biji-biji lerak ternyata lebih "berat" daripada biji kelengkeng. Bisa dimanfaatkan untuk membilang dan belajar berhitung. Namun saya lebih penasaran untuk menanamnya. Semoga bisa tumbuh dan bisa memiliki "pohon sabun" sendiri nanti.
Masih tentang manfaat lerak, ternyata ada banyak penggunaannya selain untuk sabun cuci. Sempat muncul hasil pencarian setelah browsing diantaranya untuk sampo, sabun mandi, sabun cuci piring, untuk mengepel, membersihkan kaca, kosmetik, dan banyak lagi. Untuk saat ini saya baru mencoba untuk mencuci baju dan kaca, mungkin di lain waktu bisa dicoba penggunaan lain si sabun lerak ini.
Diawinasis M Sesanti
Tgk, 20 Agustus 2018
Komentar
Posting Komentar