Langsung ke konten utama

TANTANGAN 4.14

TANTANGAN 4.14

Diawinasis M. S. 
Malang, 06 Mei 2017

Beberapa hari ini kami melakukan aktivitas yang sama, yaitu menggambar-mewarnai-sambil bercerita tentang gambar tersebut. Mencoba memberi stimulasi dengan gaya visual sekaligus auditory, menggali lebih banyak imajinasi ananda yang diverbalkan. Mengingat usia ananda saat ini merupakan golden age menuntaskan bahasa ibu sebagai bekal belajar yang lebih kompleks.

03-05-17
Ananda menggambar es krim (persegi panjang) dan diberi mata, sedang tersenyum katanya. Di sebelahnya ada sikat gigi. Lalu ada kolam ikan, ada 1 ikan dan air berupa coretan bebas di sekitarnya. Di sebelah kolam ada tangga,  "Farza naik.. Naik.. Naik tangga ke atas.. Lihat ikan". Lalu membuat garis dan menggambar perosotan. Ada juga kembang api berupa banyak titik-titik (seperti nyala kembang api di langit). Ada juga coretan garis-garis yang katanya teropong bintang.
Rupanya ananda belajar dengan merekam semua yang pernah dilihatnya, baik melihat langsung maupun di buku dan membuat visualisasinya. Ini salah satu cara agar ananda bebas mengekspresikan imajinasinya. Tak hanya memaparkan pada informasi, tapi membuat ananda menyampaikan apa yang ada di kepalanya dengan bercerita. #visualauditory

04-05-17
Kali ini bunda yang membuat gambar lalu ananda mewarnai dengan pilihan warnanya sendiri. Bunga merah-daun hijau-tanah ungu-pot Orange. Di sampinya terdapat kupu-kupu kuning-cokelat-hijau-ungu-biru, lebah pink, cacing hijau, dan gembor hijau. Paduan warna yang out of the box yaa. Lalu ngobrol satu-satu tentang setiap gambar,  menyanyi "lihat kebunku", menghitung jumlah daun, juga jumlah lebah. Kami bahas juga gambar cacing seperti yang pernah dilihat ananda di taman Singa. Gembor untuk menyiram bunga, seperti milik Pooh di boardbook yang sering dibacanya.
Di gambar kedua, kami buat setelah ananda menyanyi burung kaka tua. Jadilah gambar induk kakatua yang hibggap di pohon dan di sampingnya ada sarang dan anak-anaknya. Ananda mewarnainya, lalu menambah gambar matahari, awan, dan pelangi di sebelahnya. Jadilah cerita panjang tentang benda langit. #visualauditory

05/06-05-17
Masih aktivitas yang sama, kali ini bunda menggambar hewan-hewan lalu ananda tebak nama hewannya. Ada yang ikutan, kepala hewan ini masing-masing diberi gambar tali.. "balonnya banyak" katanya. Dilanjutkan mewarnai bunga dengan pilihan warna yang kembali out of the box. Ternyata lebih menarik ya, satu bunga beragam warna.
Esok harinya Dilanjutkan mewarnai gambar balon yang kemarin masih hitam putih. Kodok merah, kelinci kuning, ikan hijau, beruang pink, balon biru dan ungu. Semua menunujukkan ekspresi senang.  Satelah itu ananda membilang jumlah balon tersebut. Benar saja, ananda bisa menghitung dengan benar. #visual

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang