Langsung ke konten utama

Jurnal 2: MEMBANGUN TIM YANG SOLID

 

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ


Jurnal II: Membangun Tim yang Solid


"Yang memiliki tantangan hidup seperti kita itu banyak, tidak hanya kita sendirian. Maka berusahalah untuk menemukan siapa saja orang-orang yang memiliki emphaty yang sama, rasa senasib sepenanggungan, agar mau menjadi team kita agar bisa menjadi bagian dari solusi. " -www.ibupembaharu.com 


Alhamdulillah tantangan pada pekan ini benar-benar menyita energi, hampir saja terlupa dengan jurnal karena sibuk menemukan tim. 😆


Setelah menyimak materi dari Ibu Septi, Informantika, Camilan, lanjut tantangan siap dieksekusi! Pertama, saya membuat User Persona seperti yang telah dicontohkan oleh Bu Septi. Wah, banyak nih daftar panjangnya yang kudu diisi. 


Dilanjutkan dengan membuat Story Board persiapan kampanye berdasarkan Identifikasi Masalah yang saya buat di jurnal pertama, untuk lebih lengkapnya bisa disimak di sini


Wah, dari story board ini saya pun membuat sebuah "KAMPANYE" untuk menemukan orang-orang yang memiliki masalah yang sama atau sejalan dengan apa yang saat ini saya rasakan. Dengan tujuan, tim yang terbentuk dapat membuat aksi menuju solusi bersama. Lengkapnya bisa mampir ke Kiriman Facebook saya di sini. Sebagai desainer pemula, app yang dipakai pun yang ada di HP: Canva + Inshoot. Pasti semua orang sudah familiar, tapi ternyata jika mau diculik lebih jauh hasilnya pun lumayan. 


Baru tahap kampanye, rasanya sudah deg-degan nih. Ada nggak ya yang akan join? Bisa nggak ya nanti bikin action? Sebelum ke sana, saya pun mengingat-ingat kembali pesan Ibu Septi: cintai masalahmu. Jangan terburu-buru dengan ragam action plan, temukan tim yang akan bersama-sama membuat solusi bersama. Jadi tim bukanlah seorang penerima manfaat, tetapi semua turut aktif menciptakan solusi. 


Eng ing eng... Alhamdulillah tahap pertama ada 3 orang (Resti, Wita, Adis) yang mengisi form. Dilanjutkan dengan 2 orang (Lucky, Dewi) lagi di tahap berikutnya. Di akhir pekan kedua ada satu orang (Tika) lagi yang bergabung karena memiliki masalah yang sama dengan saya setelah melihat kampanye yang telah beliau buat. Setelah setoran jurnal ini pun ada yang join (Fiqoh). Akhirnya tim kami semakin ramai: 

*Santi (Malang) -- Leader

*Mbak Resti (Malang-Bekasi) -- PJ Project Clip Art

*Mbak Wita (Bekasi) -- Tim Belajar

*Mbak Adis (Samarinda) -- PJ Belajar

*Mbak Lucky (Lombok) -- PJ Marketing

*Mbak Dewi (Gowa)

*Mbak Tika (Padang) -- PJ Data

*Mbak Fiqoh (Cikarang) -- Tim Belajar







Hari pertama: kita habiskan dengan kenalan

Hari kedua: bicara masalah

Hari ketiga: "masalahku selesai jika... "

Hari keempat: bicara rencana aksi secara garis besar

Hari kelima: pembagian tugas dan peran


Sambil terus melanjutkan diskusi di tim, masih ada beberapa posisi yang belum terisi. 


Dari proses "PDKT dengan tim yang baru kenal sepekan ini, saya merasakan betul praktik dari Camilan dari Ibu Septi kemarin seputar membangun tim. Membangun tim yang efektif dibutuhkan beberapa skill yang wajib dimiliki:

1. Open Communication

Memulai menyapa lewat kampanye, membuat WAG baru, berkenalan, memulai obrolan seputar masalah dari setiap anggota serta tujuan yang ingin dicapai, big picture, diskusi rencana aksi, dan bagaimana caranya tim terus melaju ini butuh mantra bahagia setiap hari. Saya masih terus berlatih bagaimana caranya agar apa yang saya maksud bisa diterima oleh semua anggota tim. Senang sekali saat saya melempar umpan, ditanggapi dengan baik, ditambah masukan dan inisiatif untuk rencana kami ke depan. Saya pun menerima jika ada yang tidak sependapat, selama dapat dipertanggungjawabkan. Selain bicara, skill mendengarkan ini memang butuh saya ulang terus. 

2. Clear Direction & Goals

Dari ragam masalah tiap anggota yang sebelumnya sudah dipaparkan, saya berusaha menarik benang merah tujuan yang akan dilakukan. Kami akan belajar tentang dasar desain, video, clip art bersama dalam tim kami sendiri lebih dulu sebelum memutuskan untuk "keluar" berbagi apa yang telah kami dapatkan. Bermula dari non-profit, dan ketika kami siap maka bisa jadi akan dibuat project profit untuk tim. 

3. Problem Solving Skill

🍀 Identifikasi & definisikan masalah

Memahami lingkup & sifat masalah untuk menghasilkan beberapa alternatif solusi yang baik sebelum mengambil tindakan. 

🍀 Fokus pada solusi

Obrolan ini cukup panjang di tim, tetapi penting untuk mengetahui solusi bersama atas masalah yang dialami oleh tim. 

🍀 Gunakan data

Peran PJ Data sangat diperlukan di sini untuk memudahkan akses data, kemudian mengambil langkah dari analisis data yang dimiliki. 


The strength of the team is individual member. 

The strength of individual member is the team. 

- Phil Jackson


Malang, 26 Juli 2021

Diawinasis M. Sesanti




Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapata...

Setiap Kita Istimewa

"Setiap kita diciptakan istimewa, unik, dan satu-satunya. Tidak ada produk gagal dari setiap ciptaan Allah SWT." Demikian kalimat yang sering didengungkan, namun bukan perkara mudah meyakininya hingga mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Karena di luar sana banyak kalimat yang tak kalah sakti memupus harap hingga kita tak yakin lagi bahwa kita istimewa. "Mengapa kamu tak bisa juara kelas seperti mbak X?" "Mas A sudah diterima PTN favorit, kamu gimana?" "Si Y bisa beli rumah, mobil, tanah, dan investasi lain lho.. Nggak kaya kamu." Dibandingkan. Satu hal yang paling sering membekas dan menjadi inner child yang belum selesai bahkan setelah status berubah menjadi orangtua. Guratan kecil yang tanpa sadar dapat memudarkan pendar cahaya dari sisi unik setiap diri manusia. Tak ada yang salah dengan perbandingan. Bukankah mengukur itu memakai perbandingan besaran dan satuan? Hanya saja perlu memastikan, saat mengukur besaran panjang satuannya pun ...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...