Langsung ke konten utama

Resume Materi #2 Membangun Tim yang Solid

Membangun Tim Yang Solid


(Resume Pribadi dari Materi #2 Bunsal) 


Mulai dari mana??? 

🌱 Jatuh cintalah pada masalahmu

Seperti yang telah kami lakukan di pekan pertama, menggali masalah-masalah yang kami miliki hingga ke akarnya. Kalau kata Pamungkas "to the bone"-lah pokoknya. Jangan terburu-buru menentukan langkah maupun solusi. 

🌱 Petakan masalah -- buat problem statement

Langkah ini pun sudah dilakukan pada jurnal pekan pertama. Lebih lengkapnya bisa dibaca di sini

🌱 Cari teman yang memiliki masalah yang sama

Nah, tahap inilah yang kami lakukan di pekan ini. Seperti mencari jodoh, jadi penasaran siapakah yang akan menemani saya menuju finish line, solusi dari masalah kami. 


Kenapa kita butuh teman? 

Kita tidak bisa menyelesaikan masalah sendirian. Tim membantu kita dalam melakukan proses berkelanjutan (sustainable). Meskipun kita sudah tidak ada, masih ada orang-orang yang siap melanjutkan langkah. 


Siapa teman kita? 

Mereka adalah orang yang:

🌼 Punya masalah yang sama dengan kita

🌼 Memiliki kepedulian yang sama

🌼 Punya pengaruh terhadap masalah kita (pembuat keputusan, regulator, influencer, dll) 

🌼 Punya keterampilan yang berbeda dengan kita (sebagai pelengkap) 

🌼 Yang antusias menjadi bagian dari solusi


Siapa saja yang bisa menjadi tim kita? 

🐾 Keluarga 

🐾 Teman se-Kampus Ibu Pembaharu

🐾 Teman se-Regional (non-Bunsal) 

🐾 Teman sesama member IP

🐾 Teman non-member IP


Bagaimana cara membangun tim yang solid? 

BERKAMPANYE: menyuarakan problem statement dan akar masalah ke publik. 

🌾 Membuat USER PERSONA: perkenalan singkat tentang diri: nama, domisili, kegiatan saat ini, dst. 

🌾 Membuat STORY BOARD: berupa narasi/story telling yang paling "gue banget" dan menarik, berupa: tulisan, gambar, video, dsb yang mampu menarik empati. 

* Empati Afektif (Emotional Empathy): "aku merasakan apa yang kamu rasakan"

* Empati Kognitif (Cognitive Empathy): "aku memahami apa yang kamu rasakan"

* Empati Welas Asih (Compassionate Empathy): "aku akan berbuat sebisa mungkin untuk membantu Anda"

🌾 Memetakan SOFT SKILL & HARD SKILL:  bertujuan untuk memudahkan mencapai tujuan sesuai dengan kapasitas anggota tim. 

🌾 Membuat Data ROLE & TASK: setiap anggota tim memiliki peran dalam proses menuju solusi. 

🌾 CALL TO ACTION:  Membuat formulir atau kontak untuk calon anggota tim agar bisa bergabung. 

Dimase
Mlg, 26 Juli 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang