Langsung ke konten utama

TANTANGAN 1.10 : PAKET KOMPLIT

HARI KE SEPULUH
Diawinasis MS
Malang, 03 Februari 2017

Bismillahirrahmanirrahiim..

Alhamdulillah hari ini sampai di hari ke sepuluh family forum di Griya Wistara. Begitu banyak yang kami dapat hanya dengan menyisihkan sepotong waktu di pagi hari untuk bersama membagi isi kepala kami.

Pagi ini giliran saya menentukan tema, dan saya memilih melanjutkan pembicaraan tentang misi keluarga. Pembicaraan beraatt tapi kami buat santai. Sambil buka lagi materi #8 matrikulasi memarin, kami bicara tentang be-do-have, lifetime purpose-strategic planning-new year resolution. Meskipun belum tuntas sih, paling nggak ketemu juga maunya si planner vs si doer. Kami sadar ada perbedaan dalam hal ini, tapi dari sini kami tahu bisa saling melengkapi.. alhamdulillah ya, kami berjodoh. :-)

Semakin saya sadari, saya yang bertanggungjawab terhadap hasil komunikasi..bukan lawan bicara saya. Kalau pun lawan bicara saya tidak setuju dengan apa yang saya sampaikan, it’s oke.. saya jadi tahu, oh..jadi pasangan saya melihat dari sisi sebelah, saya melihat dari sisi lain tapi kami punya misi yang sama. Ah, ternyata saya tidak tahu apa-apa, ngulik satu per satu siapa saya, pasangan saya,  keluarga kecil kami.. berusaha membangun FoE/FoR kami bersama.

Kemana Farza di family forum hari ini?? Ada dong.. ada yang sedang sibuk memasukkan koin ke celengan. Awalnya lancar, lalu saat dia kesulitan saat mencoba menasukkan uang logam 500an warna putih. Mulai geregetan dan berteriak “bun.. ini bun.. ga bisa”. Saya pun mencoba, rupanya lubang celengan kurang besar untuk uang logam ukuran besar.
B: “Oh.. lubangnya ini kurang lebar. Farza masukin yang uang kecil-kecil aja ya, yang besar dimasukkan celengan satu lagi” (menyodorkan uang logam 100an)
F: “iyaaa..”
Dan nada bicara Farza kembali datar, tidak lagi emosi seperti tadi. Yes, gunakan kalimat observasi, fokus pada solusi, gunakan suara ramah, kaidah 7-38-55. Satu paket bisa langsung dipakai.

PERUBAHAN KOMUNIKASI DI HARI KE SEPULUH
√ I’m responsible for my communication result
√ kalimat observasi, fokus pada solusi, gunakan suara ramah, kaidah 7-38-55.


#hari10
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang