Langsung ke konten utama

TANTANGAN 2.7: BUAT LEBIH MUDAH UNTUKNYA

Diawinasis M.S.
Malang, 01 Maret 2017

Kali ini bunda bersama ananda membereskan semua mainan yang berserakan. Apakah berhasil? Iya berhasil membuat ananda "memainkan semuanya", seperti diingatkan.. oiya, ada stick es krim, ada playdough, ada balok menara. Setelah kegiatan ini sempat macet, karena kotak penyimpanan dipakai sebagai tangga ananda melihat hujan di jendela. Namun dengan bekerjasama, akhirnya mainan-mainan ananda dapat tertata rapi.

Hal yang menunjukkan kemandirian ananda, selepas makan siang: "Bun, sudah maemnya.. mau bobok", lalu ananda lari ke kamar. Lima menit berselang, bunda lihat ananda sudah tertidur lelap.

Malang, 28 Februari 2017
Farzana A.W/2y7m/Pr
Fasilitator: Bunda
Dokumentasi: Bunda

Alat&Bahan:
Buku-buku cerita
Rak buku

Narasi:
Seperti biasa, sebelum membaca disampaikan aturan: "ambil yg dibaca, yg sudah selesai dibaca ditaruh di rak".

Ananda pun mengambil beberapa buku sekaligus, lalu "dibaca" dengan suara keras. Selesai membaca buku-buku tersebut bergantian, ananda sudah mau mengambil buku lagi dari rak. Bunda lalu mengingatkan, "Yang sudah selesai di taruh lagi ya.." sambil mencontohkan cara menaruh buku. Ananda sudah bisa untuk boardbook ukuran kecil, namun utk buku yang tipis dan lebar agak kesulitan.

Whatnext: Nampaknya untuk buku tipis perlu dibuat tempat penyimpanan yang lebih mudah bagi ananda.

#Gamelevel2.7
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang