Langsung ke konten utama

NHW #9

_Matrikulasi IIP batch #2_
_Nice HomeWork #9_

*BUNDA sebagai AGEN PERUBAHAN*

***PETUNJUK PENGERJAAN***

Bunda, kalau sudah menemukan passion (ketertarikan minat ) ada di ranah mana, mulailah lihat isu sosial di sekitar anda, maka belajar untuk membuat solusi terbaik di keluarga dan masyarakat.

Rumus yang kita pakai :

*PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE*

Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan.

Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur.

Sehingga bunda bisa membuat perubahan di masyarakat diawali dari rasa emphaty, membuat sebuah usaha yang berkelanjutan diawali dengan menemukan passion dan menjadi orang yang merdeka menentukan nasib hidupnya sendiri.

Hal ini akan membuat kita bisa menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar kita dengan kemampuan enterpreneur yang kita miliki. Sehingga untuk melakukan perubahan tidak perlu menunggu dana dari luar, tapi cukup tekad kuat dari dalam.

Mulailah dari yg sederhana,  lihat diri kita, apa permasalahan yg kita hadapi selama ini, apabila kita bisa menyelesaikan permasalahan kita, dan membagikan sebuah solusi, bisa jadi ini menjawab permasalahan yg dihadapi oleh orang lain. Karena mungkin banyak di luar sana yg memiliki permasalahan yg sama dengan kita.

Setelah selesai dengan permasalahan kita sendiri, baru keluar melihat isu sosial yg ada di sekitar kita.

Bagaimana caranya? Isilah bagan-bagan di bawah ini:

Selamat menjadi agen perubahan

Karena

_Everyone is a Changemaker_

( Setiap orang adalah agen perubahan)

Sampai jumpa di perkuliahan Ibu Profesional selanjutnya untuk bisa lebih memahami secara detil matrikulasi IIP ini.

Salam,

/Tim Fasilitator IIP/

***

JAWABAN

Berdasarkan bakat minat di NHW sebelumnya, sedikit banyak saya semakin mengenal diri sendiri. Dalam rangka meninggikan gunung, maka saya memilih memulai dari hal sederhana yang saya sukai. Saya sangat enjoy dalam membersamai pendidikan anak, sehingga hal ini yang saya gunakan sebagai “gunung” yang siap untuk ditinggikan. Banyak sekali tantangan di bidang ini, baik yang saya alami sendiri maupun dari cerita pengalaman para ibu lain.

Pendidikan anak termasuk pada pilar “bunda sayang” yang saat ini fokus saya pelajari di km 0-1. Setiap bertambahnya usia anak, semakin kompleks juga tantangan yang dihadapi orangtuanya khususnya ibu. Mulai saat prakonsepsi, ada yang langsung diberi amanah dengan mudah ada yang masih berproses menanti sekian waktu, dsb. Masa kehamilan, melahirkan, menyusui, dan setiap tahapan usia anak menuntut orangtua untuk terus meng-upgrade pengetahuan dalam hal mendidik anak.

Saya mengenal IIP setelah menjadi ibu, sedikit terlambat mungkin namun alhamdulillah begitu banyak ilmu yang dapat saya terapkan di kehidupan sehari-hari. Padahal saya belajar pun masih di kulitnya, belum terkupas bahkan isinya belum tersentuh  Ingin sekali rasanya berbagi kepada semua ibu di luar sana, “halo bunda semua.. ayo gabung di sini, kita belajar bersama dalam rangka memenuhi panggilan hati”.

Saya bukan tipe orang yang mudah mengenal banyak orang, saya lebih nyaman mengenal sedikit orang namun lebih mendalam. Bukan berarti saya menutup diri, namun lebih mudah bagi saya berbagi untuk yang sudah mengenal saya. Maka saya memilih memanfaatkan medsos dan blog yang mudah diakses siapapun yang membutuhkan.

Apa yang saya bagi?? Hal-hal yang sudah saya lakukan berkaitan pendidikan anak. Bisa diakses di FB Diawinasis Mawi Sesanti saya mencoba “tobat” dari status galau dan mencoba memenuhi wall dengan album “PLAY TIME” yang merupakan catatan kegiatan harian dengan memanfaatkan apa yang ada di lingkungan sekitar. Selain itu perjalanan matrikulasi ini saya kumpulkan di griyawistara.blogspot.com, berharap para ibu di luar sana terinspirasi untuk bergabung di IIP. Bahwa belajar itu tak terbatas ruang dan waktu, medsos dan internet yang awalnya menjadi shallow work ternyata dapat dimanfaatkan untuk berbagi.

Dari sini, sempat beberapa kali diskusi online maupun tatap muka langsung dengan beberapa teman yang merasa “sealiran” dalam hal pendidikan. Apa yang saya bagikan ternyata memunculkan feed back, berupa dukungan, kritikan, masukan, dsb. Alhamdulillah ketika memulai perubahan kecil dari diri sendiri, insya Allah keluarga dan lingkungan pun mengikuti.

MINAT HOBI KETERTARIKAN
SKILL, HARD, SOFT
ISU SOSIAL
MASYARAKAT
IDE SOSIAL
Pendidikan
Anak
DIY playing
Menulis
Medsos

Psikologi
Educator

*Mainan beli sekali pakai/kurang variasi (pemborosan, mematikan kreativitas ortu+anak) *Orangtua mati gaya main dg anak
*Anak dan ortu sama2 sibuk di depan TV/gadget masing2
*Anak sibuk dengan game
*Ibu-ibu sibuk dengan medsos
*Kurangnya interaksi ortu-anak
*Orangtua
*Ibu muda
*Anak-anak

Membagikan kegiatan bersama anak yang dapat menginspirasi para orangtua via medsos dan blog.

Campaign tentang IIP agar ibu lain di luar sana turut merasakan belajar meng-upgrade diri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang