*Aliran Rasa : Melatih Kemandirian*
Diawinasis M. S.
Malang, 15 Maret 2017
Tantangan kedua di kelas Bunda Sayang ini membutuhkan effort lebih. List yang dibuat akan berhasil dilatihkan jika orangtua konsisten menjalankannya.
Misalnya saya memilih melatih ananda "merapikan mainan". Baru muncul kebiasaan ini saat orangtua mau membersamai, konsisten melakukan aturan setiap selesai bermain. Dan yang cukup "wow" adalah: saya sendiri harus "membereskan mainan" saya terlebih dulu. Selesai makan, saya harus membereskan piring. Selesai doodling saya harus meletakkan kertas pulpen dan seperangkat alat lain di tempatnya. Jika tidak, ananda akan berkomentar; "ini kok ditaruh sini.. ayo bun.. ditaruh tempatnya". #makjleb
*Untuk mengubah orang lain/sesuatu, kitalah yang harus berubah lebih dulu.*
Kemandirian rupanya berkaitan erat dengan AQ. Tema yang tak lagi asing, tentang tingkatan AQ: para climber, camper, dan quitter. Jadi nostalgia dengan judul skripsi yang pernah saya tulis. Meskipun saya sadar, skor AQ saya mungkin di level climber-quitter, namun melatih kemandirian pada ananda ini adalah cara saya melatih kemandirian diri sendiri.
*Raise your child, raise your selves*
Bersiap untuk tantangan berikutnya. Semoga terus istiqomah.
Komentar
Posting Komentar