Di, 02 Maret 2017
Masih seputar memberi kesempatan ananda latihan kemandirian. Rupanya merapikan buku adalah kegiatan yang butuh kesempatan lebih banyak agar ananda komitmen&konsisten melakukannya. Kenapa? Karena ananda suka sekali dengan buku, sehingga ini merupakan "urusan" yang sering dilakukannya sendiri/bersama orangtua.
Malang, 01 Maret 2017
Farzana A.W/2y7m/Pr
Fasilitator: Bunda
Dokumentasi: Bunda
Alat&Bahan:
Buku cerita
Rak buku
Narasi:
F: "Bun, bacain.. baca.. baca.."
Bunda pun membacakan buku. Belum selesai satu buku dibaca, ananda sudah mengambil buku yang lain. Rupannya bunda belum mengingatkan aturan "Kalau yang ini sudah dibaca, dikembalikan dulu. Baru ambil baru".
Tapi rupanya ananda tetap ambil yang baru, jadi dia memegang buku sama seperti bunda. Oke, diijinkan.
Ananda lalu membaca keras-keras bukunya (ananda belum bisa membaca, tapi hafal isi buku karena sudah sering dibacakan). "Ayo bilang tolong... Suatu hari...dst" (ananda pun membaca 1 buku tsb).
Bunda mendengarkan sambil membuat konsep gambar. Rupanya ananda sudah mengambil buku-buku lainnya keluar dari tempatnya.
Bunda memberi kesempatan ananda membuka-buka semua buku tersebut. "Bun, ini rusak". Ada salah satu buku yang halaman tengahnya lepas dari clipnya. "Ambil solasi.. sama gunting.. ayo dibenerin". Hal ini sudah sering terjadi untuk buku kertas biasa (lebih tipis), sehingga ananda hafal apa yg dilakukan. Salah satu kesempatan untuk mengajarkan ke ananda, bahwa barang yang rusak bisa diperbaiki agar dapat digunakan kembali.
Selang berapa lama, bunda lalu membereskan buku-buku tsb. Ananda mengambil satu buku lalu bilang, "Yang ini dibaca..". Baiklah, ananda bisa mengungkapkan keinginan juga merupakan salah satu poin kemandirian di usianya. Sekali lagi mengingatkan "aturan main" sambil memberikan teladan diperlukan.
Whatnext:
- Fasilitator sebaiknya fokus saat membersamai ananda
- Membersamai & "Teladan" adalah guru yang terbaik bagi anak usia 2-3 tahun
#Gamelevel2.8
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
Komentar
Posting Komentar