Langsung ke konten utama

TANTANGAN 3.8: STICK YOUR HAPPINES

Diawinasis M. S
30 Maret 2017
TANTANGAN 10 HARI 3.8

Kembali ke Malang, tapi rupanya belum bisa menjalani projek keluarga fullteam karena ayah masih lembur.  Sempat ngobrol sebentar sebelum ayah sibuk2, cukup lah untuk tetap "waras" memghadapi kenyataan.

Lalu apa projek sederhaanaaa kami hari ini?

"Stick Your Happiness"

Kami punya banyak alat dan bahan: lem, kertas, krayon, spidol,  gunting, isolasi, dsb. Mari kita belajar mengelem, sambil mengganti pemandangan coretan tanpa arti di tembok menjadi lebih bermakna. PJ tetap bunda, eksekusi bareng Farza tentunya. Satu hari ini dulu, jika ada request lagi besok bisa kita lakukan lagi.

Alhamdulillah ada banyak bahagia yang kami tempel diantara dinding penuh "mural".
Mulai dari ngobrol, menggambar dan mewarnai bareng Farza, bunda yang gunting lalu Farza tempel di kertas besar.  Ada banyak tawa saat rebutan nempel, rebutan gunting, nebak angka, bentuk,  warna, membilang, dan endingnya gambar gigi+sikatnya sambil nyanyi #sikatgigi yang kepo bisa cek IG @retnohening atau @hey.blo di youtube.

Yang sudah oke:
-Membuat projek dari alat bahan yang ada
-Latihan komprod dengan anak, latihan kemandirian (anak mengungkapkan keinginan gambar apa,  menempel yg mana, dsb), latihan kecerdasan (IQ-tebak angka, warna, bentuk,  dsb; EQ-mengenali emosinya, menebak ekspresi muka di gambar; SQ-Mengenalkan Keagungan Allah SWT sbg Pencipta; AQ-pantang menyerah latihan menggunting)

What Next:
Family Forum untuk merencanakan projek keluarga fullteam

#TantanganHari8
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang