Langsung ke konten utama

Persiapan (2) 220317

Diawinasis M. S.
22 Maret 2017
Persiapan Projek Keluarga (2)

Alhamdulillah rencana mudik terealisasikan.  Ananda juga sangat kooperatif bersiap-siap di pagi hari.  Jam 6 kami pun sudah "stenbei" (meniru teks sms pak supir travel di hari sebelumnya).

Perjalanan kali ini,  kami "menang banyak". Alhamdulillah mobil nyaman,  teman seperjalanan nyaman, Ananda pun      tampak sangat menikmati. 
Awalnya ananda minta dipangku bunda, mungkin karena asing dengan penumpang di sebelahnya.  Namun selanjutnya ananda berani duduk sendiri,  juga meminta makan kue sendiri #melatihkemandirian.
Kami dapat ngobrol panjang lebar tentang mobil, AC mobil,  jendela,  mobil yang lewat,  pohon, sawah, danau, sekumpulan bebek yang menyeberang jalan, dsb.  Latihan #komunikasiproduktif yang menyenangkan. Moment yang tepat pula untuk menumbuhkan #fitrahbelajar sekaligus stimulasi #IQ. 
Next: Dapat dimasukkan imaji positif dari setiap hal yang dilihat tentang Kebesaran Allah SWT #fitrahkeimanan sekaligus stimulasi #SQ.

Sampai di rumah Kakung-Uti,  ananda sangat bersemangat .  Halaman yang luas pas untuk berlarian dan bermain bola sepak,  beragam tanaman hias, dan hewan peliharaan yang tak luput dari rasa penasaran.

Bunda pun punya aktivitas seru,  memetik daun singkong-daun pepaya untuk direbus. Bunda pun punya ide MENCAP menggunakan pelepah daun pepaya. Tintanya pake apa dong? Parut kunyit,  taruh di batok kelapa, lalu beri sedikit air. Taraa.. Kami punya kegiatan seru nih, menggambar bunga,  bulan sabit,  dsb. Ananda cukup penasaran,  mencoba mencap sendiri tapi gambarnya belum beraturan. 

Yang sudah OK: memanfaatkan sumber daya untuk belajar
Next: kita cari harta karun lainnya untuk kegiatan esok
***
#Persiapan2
#TantanganHari
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setiap Kita Istimewa

"Setiap kita diciptakan istimewa, unik, dan satu-satunya. Tidak ada produk gagal dari setiap ciptaan Allah SWT." Demikian kalimat yang sering didengungkan, namun bukan perkara mudah meyakininya hingga mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Karena di luar sana banyak kalimat yang tak kalah sakti memupus harap hingga kita tak yakin lagi bahwa kita istimewa. "Mengapa kamu tak bisa juara kelas seperti mbak X?" "Mas A sudah diterima PTN favorit, kamu gimana?" "Si Y bisa beli rumah, mobil, tanah, dan investasi lain lho.. Nggak kaya kamu." Dibandingkan. Satu hal yang paling sering membekas dan menjadi inner child yang belum selesai bahkan setelah status berubah menjadi orangtua. Guratan kecil yang tanpa sadar dapat memudarkan pendar cahaya dari sisi unik setiap diri manusia. Tak ada yang salah dengan perbandingan. Bukankah mengukur itu memakai perbandingan besaran dan satuan? Hanya saja perlu memastikan, saat mengukur besaran panjang satuannya pun ...

Alir Rasa Kelas Bunda Cekatan

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah Ta'ala yang telah memberikan kelapangan hingga mampu menyelesaikan kelas Bunda Cekatan batch #1 Institut Ibu Profesional.  Challenge Buncek: Done! Terimakasih untuk Ibu Septi Peni Wulandani yang telah menjadi guru bagi kami, setia membawa dongeng istimewa di setiap pekannya. Terimakasih untuk team belakang layar Buncek #1 (Mak Ika dkk), teman-teman satu angkatan, dan tentu all team Griya Wistara yang mendukung saya belajar sampai di tahap ini. Apa yang membuat bahagia selama berada di kelas Bunda Cekatan? Kelas Bunda Cekatan menyimpan banyak sekali stok bahagia yang bisa diambil oleh siapa saja dengan cara yang tak pernah sama. Rasanya tak ada habisnya jika harus disebutkan satu per satu. Potongan gambar berikut cukup mewakili proses yang telah saya lalui. Tahap Telur-Telur Saya jadi tahu apa yang membuat saya bahagia. Apa yang penting dan urgent untuk segera dipelajari. Dan saya diijinkan untuk membuat pe...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...