Langsung ke konten utama

HE Griya Wistara: Happy Weekend

Bismillahirrahmanirrahiim,

Hari ahad tetap semangat! Kita berkegiatan bareng di rumah. Kakak senam pagi, sholat dhuha & mengaji. Oiya, kita sempat nonton TVRI sebentar, tapi kakak protes karena acaranya semacam dokumenter (sejarah) sehingga kurang menarik baginya. "Kenapa sih kita harus nonton TVRI?"



Akhirnya kakak memilih menonton film Rio 2, tentang burung biru di hutan amerika selatan. Wah, kita jadi ingat dongeng bnpb waktu itu, saat menonton adegan penebangan hutan. "Bisa bikin tanah longsor ya?" kata kakak. #connectedness #context

Oiya, ada salah satu buku ensiklopedia tentang burung yang sedang dibaca adik (melihat-lihat gambar di buku) kemudian bertanya: "ini apa?" jika adik tahu, maka akan dijawab sendiri. Tetapi saat tidak tahu, adik akan bertanya terus pada orang dewasa di sekitarnya. #learner 

"Bunda, ini kaya yang di film itu lho..." saat melihat burung rangkong di buku. Salah satu tokoh teman Rio memang burung rangkong yang berparuh kopong.


Sore ini ayah membelikan es krim untuk kakak & adik, alhamdulillah adik yang baru bangun langsung semangat makan bareng kakak. Kakak minta bantuan bunda untuk membukakan es krim adik. #belief #includer

Bunda menemukan foto lama di FB, saat ditanyakan ke adik siapa saja yang ada di foto, "Ayah .. Bunda.. ADIK!".
"Itu kakak, mirip adik ya masih kecil?"

Satu lagi yang lucu saat adik mencari suatu barang, meniru bunda dijadikkan lagu telur dadar dengan mengganti lirik sesuai benda yang dicari. "Sisir.. Kamu dimana sisir.. Aku mencari mu..." #ideation

Griya Wistara
Mlg, 19-04-2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang