Langsung ke konten utama

HE Griya Wistara: Syair dan Bencana

Bismillahirrahmanirrahiim,

Jangan lupa sholat Dhuha & olahraga pagi ya, biar tetap sehat waras.




Tahu lagu-lagu Ebiet G. Ade yang sering diputar di saat terjadi bencana alam? Time-less ya... Nah, setelah kemarin kakak bikin syair bareng bunda tentang bencana alam, kini saatnya dibacakan.

Bisa disimak di sini.

"Baca syair itu gimana sih?"
(Yang kaya dulu kakak lomba puisi itu lho)
"Oh, yang dulu aku dapat piala itu?"
(Iya, nanti bunda rekam terus dikirim ke kak Novi)
"Iya.. Iya.. Ngerti"

***

Nah, malam ini kakak-adik tidak kunjung tidur malam. Sibuk sendiri main.
"Adek mau masak-masak" (sambil menunjuk tempat pemyimpanan mainan)
Ayah lalu mengambilkan mainan tersebut.
"Nggak usah playdough ya.. Pake ini aja," pesan ayah. Namun ditolak oleh adik.
"E-kat..  Yang E-kat..." (yang cokelat, warna playdough).
Akhirnya ayah pun mengambilkan playdough. Hampir 30 menit adik asik membuat adonan, dipotong memakai pisau plastik mainan, dituang ke piringnya, dituang ke gelas, berganti-gantian. Sampai lantai hampir rata dengan potongan dough.

Adik dan Playdough

Kakak dan mobilan


Kakak juga ikut main. Sampai pada momen keduanya ingin memakai pisau tetapi tidak ada yang mau mengalah. Ayah-bunda meenunggu sampai keduanya bisa menyelesaikan sendiri konfliknya. Akhirnya ayah turun tangan dengan menawarkan mainan mobilan untuk kakak. Akhirnya main bareng lagi dengan mainan masing-masing.

#selfassurance #focus #learner #comnunication #significance

Griya Wistara
Mlg, 07-04-2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang