Nyari jawaban pertanyaan ini, akhirnya nemu ini. #niceinfo buat para emak (baca:saya)
Ikut share pengalaman:
Setelah punya anak, selalu banyak pertimbangan untuk ke luar rumah. Jadilah mengoptimalkan apa yang ada utk belajar (online, buku, dsb). Sampai kemarin pengen banget ikutan Sekolah Ibu, pas waktunya bukan jam kerja suami. Dapat lampu hijau dari pak Ariyanto dan ternyata sekaligus jadi me-time, dan dad-daughter time.
Jaga-jaga kalau si bapak tiba-tiba ada acara, langsung aja tanya ke KS-nya: boleh tidak bawa anak??? Yes, kita ga boleh "assume", harus "clarify". Semoga ke depan bisa mjd pembelajar dg menerapkan ADAB menuntut ilmu. Why? agar ilmunya barokah, lebih besar kemanfaatannya. aamiin..
***
ADAB MEMBAWA ANAK KE MAJELIS ILMU
Kelas matrikulasi Institut Ibu Profesional sedang berjalan, dan pekan ini sedang membahas tentang adab menuntut ilmu. Ada satu pertanyaan menarik, yang saya pikir menjadi kegalauan banyak ibu. Kebetulan saya jadi fasilitator di kelas koordinator kota nasional dan Pengurus Rumah Belajar.
Tanya :
bu septi. Kalau kita menuntut ilmu dgn membawa anak itu bagaimana? Karena tidak ada yg dititipi. Memang hasilnya tdk maksimal..tp daripada tidak sama sekali. Makasih
Jawab :
➡ Seorang ibu yang semangat menuntut ilmu tentu saja segala rintangan akan dihadapinya untuk mendapatkan ilmu tersebut. Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana kalau kita memiliki anak kecil-kecil, yang tidak bisa ditinggal.Mari kita pelajari adabnya :
1⃣ Tanyakan ke penyelenggara apakah kelas ini mengijinkan anak-anak masuk diruangan atau tidak?
DON'T ASSUME
misal :
"Ah, pasti boleh, ini kan komunitas Ibu-ibu/keluarga dan pasti punya anak kecil, jelas boleh lah"
ini ASSUME namanya.
harus di CLARIFY (klarifikasi) di awal. Tidak semua guru ridha kelasnya ada anak-anak dengan berbagai alasan kuat. masing-masing.
2⃣ Apabila tidak diijinkan anak-anak di dalam kelas, maka kita tidak boleh memaksakan diri. Memilih alternatif untuk tidak berangkat, kalau memang tidak ada kids corner atau saudara yang dititipi.
3⃣ Apabila diijinkan, maka kita harus tahu diri, tidak melepas anak begitu saja, berharap ada orang lain yang mengawasi, sedangkan kita fokus belajar, ini namanya EGOIS. Dampingi anak kita terus menerus, apabila anda merasa sikap dan suara anak-anak mengganggu kelas, maka harus cepat tanggap, untuk menggendongnya keluar dari kelas, dan minta maaf.
Meskipun tidak ada yang menegur, kita harus tahu diri, bahwa orang lain pasti akan merasa sangat terganggu. Jangan diam di tempat, hanya semata-mata kita tidak ingin ketinggalan sebuah ilmu.
KEMULIAAN ANAK KITA DI MATA ORANG LAIN, JAUH LEBIH TINGGI DIBANDINGKAN ILMU YANG KITA DAPATKAN.
Maka Jaga Kemuliaannya, dengan tidak sering-sering membawa ke forum orang dewasa yang perlu waktu lama. Karena sejatinya secara fitrah rentang konsentrasi anak hanya 1 menit x umurnya.
Untuk itu andaikata kita punya anak usia 5 tahun, menghadiri majelis ilmu yang perlu waktu 30 menit, maka siapkan 6 amunisi permainan atau aktivitas yang harus dikerjakan anak-anak. Kalau ternyata anak cepat bosan dari rentang konsentrasinya, segera undur diri dan fokus ke anak kita.✅
semoga manfaat.
#adabmenuntutilmu
#matrikulasiIIP
#kemuliaananak
Komentar
Posting Komentar