Review NHW #1
ADAB SEBELUM ILMU
Disusun oleh Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional
Apa kabar bunda dan calon bunda peserta Matrikulasi IIP Batch #2?
Tidak terasa sudah 1 pekan kita bersama dalam forum belajar ini. Terima kasih untuk seluruh peserta yang sudah “berjibaku” dengan berbagai cara agar dapat memenuhi “Nice Homework” kita. Mulai dari yang bingung mau ditulis dimana, belum tahu caranya posting sampai dengan hebohnya dikejar deadline:). Insya Allah kehebohan di tahap awal ini, akan membuat kita semua banyak belajar hal baru, dan terus semangat sampai akhir program.
Di NHW#1 ini, tidak ada jawaban yang benar dan salah, karena kita hanya diminta untuk fokus pada ilmu-ilmu yang memang akan kita tekuni di Universitas Kehidupan ini. Yang diperlukan hanya dua yaitu FOKUS dan PERCAYA DIRI. Jangan sampai saat kuliah dulu kita salah jurusan, bekerja salah profesi, sekarang mengulang cara yang sama saat menapaki kuliah di universitas kehidupan, tapi mengaharapkan hasil yang berbeda. Kalau pak Einstein menamakan hal ini sebagai “INSANITY”
INSANITY : DOING THE SAME THINGS OVER AND OVER AGAIN,AND EXPECTING DIFFERENT RESULT - Albert Einstein
Setelah kami cermati , ada beberapa peserta yang langsung menemukan jawabannya karena memang sehari-hari sudah menggeluti hal tersebut. Ada juga yang masih mencari-cari, karena menganggap semua ilmu itu penting.
Banyak diantara kita menganggap semua ilmu itu penting tapi lupa menentukan prioritas. Hal inilah yang menyebabkan hidup kita tidak fokus, semua ilmu ingin dipelajari, dan berhenti pada sebuah “kegalauan” karena terkena “tsunami informasi”. Yang lebih parah lagi adalah munculnya penyakit “FOMO” (Fear of Missing Out), yaitu penyakit ketakutan ketinggalan informasi. Penyakit ini juga membuat penderitanya merasa ingin terus mengetahui apa yang dilakukan orang lain di media sosial. FOMO ini biasanya menimbulkan penyakit berikutnya yaitu”NOMOFOBIA”, rasa takut berlebihan apabila kehilangan atau hidup tanpa telepon seluler pintar kita.
Matrikulasi IIP batch#2 ini akan mengajak para bunda untuk kembali sehat menanggapi sebuah informasi online. Karena sebenarnya sebagai peserta kita hanya perlu komitmen waktu 2-4 jam per minggu saja, yaitu saat diskusi materi dan pembahasan review, setelah itu segera kerjakan NHW anda, posting dan selesai, cepatlah beralih ke kegiatan offline lagi tanpa ponsel atau kembali ke kegiatan online dimana kita fokus pada informasi seputar jurusan ilmu yang kita ambil. Hal tersebut harus diniatkan sebagai investasi waktu dan ilmu dalam rangka menambah jam terbang kita.
Katakan pada godaan ilmu/informasi yang lain yang tidak selaras dengan jurusan yang kita ambil, dengan kalimat sakti ini :
MENARIK, TAPI TIDAK TERTARIK
Apa pentingnya menentukan jurusan ilmu dalam universitas kehidupan ini?
JURUSAN ILMU YANG KITA TENTUKAN DENGAN SEBUAH KESADARAN TINGGI DI UNIVERSITAS KEHIDUPAN INI, AKAN MENDORONG KITA UNTUK MENEMUKAN PERAN HIDUP DI MUKA BUMI INI.
Sebuah alasan kuat yang sudah kita tuliskan kepada pilihan ilmu tersebut, jadikanlah sebagai k kita di kehidupan ini.
Sedangkan strategi yang sudah kita susun untuk mencapai ilmu tersebut adalah cara/kendaraan yang akan kita gunakan untuk mempermudah kita sampai pada tujuan pencapaian hidup dengan ilmu tersebut.
Sejatinya,
SEMAKIN KITA GIAT MENUNTUT ILMU, SEMAKIN DEKAT KITA KEPADA SUMBER DARI SEGALA SUMBER ILMU, YAITU “DIA” YANG MAHA MEMILIKI ILMU
Indikator orang yang menuntut ilmu dengan benar adalah terjadi perubahan dalam dirinya menuju ke arah yang lebih baik.
Tetapi di Institut Ibu Profesional ini, kita bisa memulai perubahan justru sebelum proses menuntut ilmu. Kita yang dulu sekedar menuntut ilmu, bahkan menggunakan berbagai cara kurang tepat, maka sekarang berubah ke Adab menuntut ilmu yang baik dan benar, agar keberkahan ilmu tersebut mewarnai perjalanan hidup kita.
MENUNTUT ILMU ADALAH PROSES KITA UNTUK MENINGKATKAN KEMULIAAN HIDUP, MAKA CARILAH DENGAN CARA-CARA YANG MULIA
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
Sumber Bacaan :
Hasil Penelitian “the stress and wellbeing” secure Envoy, Kompas, Jakarta, 2015
Materi “ADAB MENUNTUT ILMU” program Matrikulasi IIP, batch #2, 2016
Hasil Nice Home Work #1, peserta program Matrikulasi IIP batch #2, 2016
***
Start From the Finish Line
Memulai dari garis akhir, pertanyaannya garis akhir apa yg diinginkan oleh bunda sekalian?
Maka dari sana pilihan jurusan ilmu kehidupan kita dimulai, contohnya: Finish Line-nya "Menjadi Ibu Profesional" turunkan dalam bentuk milestone dan ragam ilmu apa saja yang perlu dipelajari,
Milestone-nya:
Tahun Pertama: Fokus pada Tahapan Bunda Sayang/ Ilmu Mendidik Anak, maka di tahun pertama siap-siap pakai kacamata kuda dan kuat-kuat berkata untuk ilmu-ilmu di luar Bunda Sayang "Menarik, Tapi Saya Tidak Tertarik"
Tahun Kedua: Fokus pada Tahapan Bunda Cekatan
Tahun Ketiga: Fokus pada Tahapan Bunda Produktif
Tahun Keempat: Fokus pada Tahapan Bunda Shaleha
Ini hanya contoh :)
Selanjutnya, bagaimana jika kita merasa semua ilmu itu penting, maka segera di list, aktivitas apa yang selama ini kita SUKA dan BISA, kemudian tentukan ilmu-ilmu apa saja untuk mendukung aktivitas tersebut.
Kalau banyak ilmu yang ingin dipelajari bagaiamana? jika banyak ilmu dan memiliki saling keterkaitan maka diklasifikasikan saja, andaikata banyak dan tidak ada saling keterkaitannya, tulis saja semua, kemudian tentukan prioritas.
Bagaimana kalau kita tidak pede dengan ilmu yang sedang dipelajari krn berbeda dengan jurusan waktu kuliah? Pede itu urusannya dengan jam terbang, maka banyakin jam terbang di 1-2 ilmu yg dipilih. krn biasanya semua ilmu pengin dipelajari tp setengah2 semua, tdk ada yg ahli jadinya.
Salah satu penyakit kita sebagai perempuan yang multitasking itu adalah "Procrastination" (menunda-nunda pekerjaan), mari kita ajak diri kita berlatih bersama menyembuhkan penyakit ini. Solusinya FOKUS, one bit at a time, gigit satu demi satu gigitan, tuntas? Baru melangkah ke tahap berikutnya, tengok lagi milestone tahapan yg sudah kita buat
Bagaimana jika di tengah jalan ingin direvisi ilmu yang iingin dipelajari? tidak ada ilmu yang salah dan sia-sia, jadi boleh berganti di tengah jalan, kalau memang hati kita mengarah ke sana
Kalau semangat belajar ilmunya kembang kempis bagaimana? Coba ditengok lagi, apa benar ilmu yang dituliskan sebagai ilmu yang ingin dipelajari itu betul-betul datang dari intern motivation?
Komentar
Posting Komentar