Langsung ke konten utama

NHW #2

NHW #2 DIAWINASIS MAWI SESANTI

Saat mendapat NHW#2 ini, langsung berbinar. Bisa kerja kelompok, ada temen buat ngerjain Pe-eR kali ini.

Pak suami (27tahun) selalu support langkah saya untuk belajar. Saat saya jelaskan materi dan Pe-eR minggu ini reaksi menyimak, sambil bilang "iya-iya" aja. Besoknya ngajuin coret-coretan dari percakapan pertama, dan ditambahi dengan tinta biru. Ternyataaa.. suami saya perhatian dengan hal yang tidak terpikirkan. Terimakasih cinta.. (#nowplaying lagu mas Afghan).

Customers yang satu lagi anak perempuan tercinta (2tahun3bulan). Sudah mulai ceriwis, tapi berakhir saya yang "ndomblong" saat ditanya sukanya ngapain. "Faza suka main ke pantai, main layang-layang, lihat kepiting, main pasir". Daripada saya gagal fokus karena (juga) pengen ke pantai, lebih baik observasi kegiatan yang membuat "mata berbinar".

Sebenarnya agak kesulitan untuk menemukan indikator-indikator ini, karena sebenarnya semua saling berkaitan satu sama lain. Tapi namanya belajar, kalau salah semoga bisa revisi dan kembali ke track utama--garis akhir yang sudah dipilih di NHW#1. Semoga indikatornya bisa ditambah/diganti baru seiring bertambahnya usaha memperbaiki diri.

Beberapa poin yang didapat setelah diskusi dengan pak suami dan menemukan "mata berbinar" Farza:

INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN SEBAGAI IBU
1. Membuat catatan kegiatan anak setiap hari (Farza suka ikut nulis, ikut membuka-buka catatan kemarin, minta main yang ini--biasanya saya beri ilustrasi gambar main)
2. Membuat kreasi mainan minimal 3x/minggu (fitrah anak bermain)
3. Membacakan buku minimal 1x/hari
4. Membacakan surat pendek minimal 1x/hari
5. Menyanyi dengan gerakan minimal 1x/hari

INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN SEBAGAI ISTRI

1. Membuat rencana keuangan+laporan keuangan diberikan pada suami @15 hari
2. Selesai urusan domestik sebelum 07.30
3. Mengingatkan suami untuk tidak tidur pagi hari
4. Menyambung ukhuwah dengan teman suami (yang perempuan) via medsos/ketemu langsung minimal 1x/minggu
5. Menutup aurat setiap keluar rumah (termasuk teras dan jemuran)

INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN SEBAGAI INDIVIDU

1. Free gadget time: maghrib-isya setiap hari
2. Baca buku minimal 1buku/bulan
3. Bikin mindmapping minimal 3materi/minggu
4. Post di blog minimal 3x/minggu
5. Membuat doodleart minimal 1x/minggu
6. Sholat tepat waktu (adzan-15menit) minimal 3x/hari
7. Tilawah minimal 1/2 juz per hari
8. Sholat sunnah : QS/D/W tiap hari
9. Tuntas materi MIP dan NHW tiap minggu
10. Hadir Sekolah Ibu 1x/minggu

SKOR:
0 Tidak melaksanakan
1 Melaksanakan tdk sesuai standar
2 Melaksanakan sesuai standar
3 Melaksanakan melebihi standar
___________©PETUNJUK NHW#2_________

NICE HOME WORK #2

Bunda, setelah memahami tahap awal menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga. Pekan ini kita akan belajar membuat

✅“CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN”✅
a. Sebagai individu
b. Sebagai istri
c. Sebagai ibu

Buatlah indikator yg kita sendiri bisa menjalankannya. Buat anda yang sudah berkeluarga, tanyakan kepada suami, indikator istri semacam apa sebenarnya yang bisa membuat dirinya bahagia, tanyakan kepada anak-anak, indikator ibu semacam apa sebenarnya yang bisa membuat mereka bahagia.Jadikanlah jawaban-jawaban mereka sebagai referensi pembuatan checklist kita.

Buat anda yang masih sendiri, maka buatlah indikator diri dan pakailah permainan “andaikata aku menjadi istri” apa yang harus aku lakukan, “andaikata kelak aku menjadi ibu”, apa yang harus aku lakukan.
Kita belajar membuat "Indikator" untuk diri sendiri.

Kunci dari membuat Indikator kita singkat menjadi SMART yaitu:
- SPECIFIK (unik/detil)
- MEASURABLE (terukur, contoh: dalam 1 bulan, 4 kali sharing hasil belajar)
- ACHIEVABLE (bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah)
- REALISTIC (Berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari)
- TIMEBOND ( Berikan batas waktu)

*PENJELASAN*
➡Untuk timebond ini kita jelas menuliskannya bunda, misal belajar masak menu 5 menitan mulai oktober 2015-oktober 2016, dst :)
➡Untuk anak-anak yang belum bisa berbicara, saatnya kita samakan persepsi dengan suami terlebih dahulu, dan selamat! Waktu bunda untuk berbenah lebih luas, sebelum nanti akan dinilai oleh ananda :)
➡Terukur untuk individu, contoh:
Individu (sebagai hanba Alloh) -> solat tepat waktu minimal 3x dalam sehari, demikian Bunda :)
➡ Ini saya baca di blognya Mbak Shanty, bunda-bunda, mungkin bisa kasih "gambaran" utk NHW kali ini.
http://shantystory.com/2016/05/10/menjadi-ibu-profesional-kebanggaan-keluarga-kelas-martikulasi-1-ibu-profesional/
Mbak Shanty fasil juga di MIP Batch #2 ini, kemarin saya sempet nyasar masuk ke kelompok beliau makanya kenal hehe...
➡Misal punya Mbak Shanty dirasa terlalu sophisticared, bisa juga bikin indikator dg lbh sederhana spt ini: http://diahsoehadi.blogspot.co.id/2016/05/profesionalisme-seorang-perempuan.html?m=1
➡Contoh NHW mbak Chika http://www.rumahnisrin.com/2016/05/nice-homework-matrikulasi-ibu.html?m=1

***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setiap Kita Istimewa

"Setiap kita diciptakan istimewa, unik, dan satu-satunya. Tidak ada produk gagal dari setiap ciptaan Allah SWT." Demikian kalimat yang sering didengungkan, namun bukan perkara mudah meyakininya hingga mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Karena di luar sana banyak kalimat yang tak kalah sakti memupus harap hingga kita tak yakin lagi bahwa kita istimewa. "Mengapa kamu tak bisa juara kelas seperti mbak X?" "Mas A sudah diterima PTN favorit, kamu gimana?" "Si Y bisa beli rumah, mobil, tanah, dan investasi lain lho.. Nggak kaya kamu." Dibandingkan. Satu hal yang paling sering membekas dan menjadi inner child yang belum selesai bahkan setelah status berubah menjadi orangtua. Guratan kecil yang tanpa sadar dapat memudarkan pendar cahaya dari sisi unik setiap diri manusia. Tak ada yang salah dengan perbandingan. Bukankah mengukur itu memakai perbandingan besaran dan satuan? Hanya saja perlu memastikan, saat mengukur besaran panjang satuannya pun ...

Alir Rasa Kelas Bunda Cekatan

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah Ta'ala yang telah memberikan kelapangan hingga mampu menyelesaikan kelas Bunda Cekatan batch #1 Institut Ibu Profesional.  Challenge Buncek: Done! Terimakasih untuk Ibu Septi Peni Wulandani yang telah menjadi guru bagi kami, setia membawa dongeng istimewa di setiap pekannya. Terimakasih untuk team belakang layar Buncek #1 (Mak Ika dkk), teman-teman satu angkatan, dan tentu all team Griya Wistara yang mendukung saya belajar sampai di tahap ini. Apa yang membuat bahagia selama berada di kelas Bunda Cekatan? Kelas Bunda Cekatan menyimpan banyak sekali stok bahagia yang bisa diambil oleh siapa saja dengan cara yang tak pernah sama. Rasanya tak ada habisnya jika harus disebutkan satu per satu. Potongan gambar berikut cukup mewakili proses yang telah saya lalui. Tahap Telur-Telur Saya jadi tahu apa yang membuat saya bahagia. Apa yang penting dan urgent untuk segera dipelajari. Dan saya diijinkan untuk membuat pe...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...