Langsung ke konten utama

Day 23: Belajar Patuh Jadwal

Tgk, 06 Maret 2018
Diawinasis M Sesanti

Bismillahirrahmanirrahiim,
Jadwal telah dibuat, lalu bagaimana action-nya???
Tak mudah memang, apalagi kami sedang mudik yang artinya ada aktivitas yang berbeda dengan biasanya. Namun tak masalah, selama indikator-indikator yang kami sepakati muncul dan dapat dilihat pada aktivitas ananda sepanjang hari.

Menentukan jadwal dan durasi untuk aktivitas ananda, cukup efektif dengan waktu yang tidak terlalu panjang dan dijeda dengan aktivitas lain mengingat rentang konsentrasi ananda yang mudah terdistraksi hal yang lebih menarik. Alhamdulillah saya pun lebih fokus dengan cara ini. Berikut beberapa jadwal "sadar dan hadir penuh" yang telah dibuat dan hasilnya.

05.30-06.30 : jalan pagi. Sambil bunda melakukan PR jalan kaki, bisa fokus menemani ananda beraktivitas fisik sambil belajar bersama alam. Banyak sekali temuan dari kegiatan ini, semua indikator fitrah ananda dapat muncul. ✅

07.00-08.00 : bermain playdough. Latihan motorik halus, memuaskan main kotor-kotoran. Bermain masak-masakan memakai celemek, sambil main mobil-mobilan. ✅

08.30-09.30 : membaca surat-surat pendek dan artinya bersama bunda. Karena ananda sendiri yang meminta, satu jam pun dilewati dengan fokus. ✅

14.00-15.00 : di jadwal ini terlewat karena ananda baru bangun tidur dan ada tamu, sehingga aktivitas baca buku dipindah ke jam setelah maghrib. ⛔

***
Ada banyak tantangan mematuhi jadwal yang telah dibuat, terutama menyesuaikan minat anak serta rentang fokusnya. Untuk jadwal di luar "hadir sadar penuh", saya lebih fleksibel. Hanya saja ananda perlu "reminder" sebelum ganti aktivitas. Misal sedang asik main mobil-mobilan, "10 menit lagi kita tidur dulu ya" perlu diingatkan dan disepakati dulu dengan anak agar anak tidak kecewa ada "cut" di tengah asik main. Alhamdulillah cukup efektif dan perlu komitmen dengan satu aturan di rumah.

Untuk jadwal dan durasi "hadir sadar penuh", saya lebih fokus dengan "kesediaan dan minat anak". Saat anak mulai minta aktivitas lain di luar rencana, tidak masalah selama indikator fitrah-nya muncul. Kemungkinan besar jadwal ini akan berubah ketika kami kembali ke Malang, jadi akan ada perubahan beberapa jadwal.

Untuk jam menulis portofolio, alhamdulillah catatan di buku tulis manual mulai penuh setiap harinya. Saya memilih salah satu jadwal (pagi atau malam) dan catatan kecil sesaat setelah aktivitas agar tidak kehilangan moment berharga.

#GriyaWistara
#06Maret2018
#Malang
#3y7m
#KelasPortofolioAnakbyGPA
#GriyaPortofolioAnak
#MengikatMaknaSepenuhCinta
#PekaAkanUnikAnak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang