Langsung ke konten utama

Tugas Materi 2 #RBI2


Diawinasis M Sesanti#35#Tugas Materi 2


Mlg,  21 Maret 2018



Buatlah "ruang" untuk 7 Bakat Dominan Diri dari 34Tema Bakat dalam kehidupan sehari-hari,  berkeluarga, ataupun berkomunitas

1. Adaptibility
-Memberi kesempatan diri mencoba hal baru di luar rutinitas. Misalnya: memilih tema yang berbeda saat membuat karya doodle (keluar dari zona nyaman di floral doodle, mencoba jenis lain).
-Memperbanyak main di luar bersama ananda.
-Berani membuat project yang "berbeda" bersama keluarga.

2. Belief
-Saya ijinkan diri saya meraih bahagia lewat kebermanfaatan untuk orang lain. Misal: menjalankan tugas domestik yang disepakati, membersamai ananda dan melayani hal-hal yang belum mampu dilakukannya.
-Membersamai teman-teman belajar di rumah belajar DoodleArt IP Malang Raya Jatimsel. Bergabung dengan komunitas dg value berbagi dan melayani (IP) untuk menambah kebahagiaan diri.

3. Communication
-Mencoba menyalurkan sisi ini dengan kegiatan : berdiskusi dengan pasangan, mengajak ananda ngobrol, membuat tulisan untuk mengungkapkan ide (ngeblog), dsb.
-Bergabung dengan komunitas untuk menyalurkan bakat "berkomunikasi", tentu saja yang memiliki value yang tepat agar "bawel" bisa membawa manfaat.

4. Harmony
-Saya lebih fokus pada kesamaan atau jalan keluar daripada perbedaan dan konflik.
-Memberi kesempatan untuk menciptakan suasana rumah yang "surgawi", bukan tanpa konflik tetapi berusaha menyelesaikan konflik dengan adil.
-Menjaga suasana Rumbel DoodleArt menjadi kondusif untuk bisa belajar dan produktif.

5. Ideation
-Saya ijinkan diri saya untuk menikmati aktivitas yang berkaitan dengan ide, khususnya dalam hal membersamai ananda, DoodleArt, dan Menulis yang saat ini saya tekuni.
-Ada banyak ide yang kadang tertunda untuk eksekusi, biasanya saya membuat coretan di jurnal harian tentang apa yang tiba-tiba terlintas.
-Belajar membuat program belajar pribadi, ananda, dan rumbel.

6. Learner
-Saya mengijinkan diri untuk mengikuti road map belajar yang telah dibuat.
-Sambil menunggu naik kelas bunda cekatan, saat ini saya ijinkan diri belajar di kelas GPA dan RBI2.
-Belajar di 2 rumah belajar IP Malang: RumBel DoodleArt dan Menulis.

7. Responsibility
-Mengijinkan diri untuk melaksanakan tugas di ranah domestik sebelum melangkah ke ranah publik.
-Menjalankan amanah menjadi PJ rumbel DoodleArt.
-Melaksanakan semua aturan dan tugas yang ada di setiap grup dan kelas belajar yang diambil.

Buatlah "ruang" untuk 6 Peran Dominan dari ST30 dalam kehidupan sehari-hari,  berkeluarga,  ataupun berkomunitas.

1. Caretaker
-Berkaitan dengan peran domestik sebagai ibu saat ini yaitu mendidik anak. Proses engage-observe-watch-listen-write melatih saya untuk berempati dan memahami ananda.
-Melayani kebutuhan teman-teman di RumBel DoodleArt sesuai kemampuan diri.

2. Communicator
-Berkaitan dengan peran domestik, berkomunikasi produktif dengan anak dan suami.
-Bicara untuk kegiatan membersamai ananda: membacakan buku, mendongeng, dsb.
-Latihan "berbicara" langsung di ranah publik

3. Creator
-Mencoba bergabung di sie publikasi, dekorasi, dan dokumentasi di event projek keluarga maupun publik.
-Membuat desain membuat karya doodle
-Membuat tulisan yang menarik

4. Educator
-Membersamai ananda setiap (peran mendidik anak).
-Menjalankan peran sebagai PJ di rumah belajar DoodleArt.

5. Journalist
-Melanjutkan peran sbg kontributor di blog Inspirasi Bunda, belajar di rumbel menulis.
-Menuliskan jurnal harian dan portofolio ananda.
-Produktif menulis di blog griyawistara.blogspot.co.id

6. Server
-Berkaitan dengan tugas di ranah domestik, melayani anak dan suami sesuai porsi yang dibutuhkan.
-Membersamai teman-teman yang belajar di rumah belajar DoodleArt IP Malang sesuai porsi.

#RuangBerkaryaIbu
#Proyek2
#TugasMateriDua
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alir Rasa Kelas Bunda Cekatan

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah Ta'ala yang telah memberikan kelapangan hingga mampu menyelesaikan kelas Bunda Cekatan batch #1 Institut Ibu Profesional.  Challenge Buncek: Done! Terimakasih untuk Ibu Septi Peni Wulandani yang telah menjadi guru bagi kami, setia membawa dongeng istimewa di setiap pekannya. Terimakasih untuk team belakang layar Buncek #1 (Mak Ika dkk), teman-teman satu angkatan, dan tentu all team Griya Wistara yang mendukung saya belajar sampai di tahap ini. Apa yang membuat bahagia selama berada di kelas Bunda Cekatan? Kelas Bunda Cekatan menyimpan banyak sekali stok bahagia yang bisa diambil oleh siapa saja dengan cara yang tak pernah sama. Rasanya tak ada habisnya jika harus disebutkan satu per satu. Potongan gambar berikut cukup mewakili proses yang telah saya lalui. Tahap Telur-Telur Saya jadi tahu apa yang membuat saya bahagia. Apa yang penting dan urgent untuk segera dipelajari. Dan saya diijinkan untuk membuat pe...

Oncek Tela; Tradisi Mengupas Singkong Bersama

 Sekitar tahun 2000-an, ada kegiatan membuka lahan baru di bukit seberang. Deru mesin pemotong kayu bersahutan. Pohon-pohon besar dicabut hingga ke akarnya. Entah kemana perginya hewan-hewan penghuni hutan. Berpindah tempat tinggal atau justru tersaji ke meja makan.  Aroma dedaunan serta kayu basah menyebar. Tak hanya lewat buku pelajaran IPA, aku bisa melihat langsung lingkaran tahun belasan hingga puluhan lapis. Pohon-pohon itu akhirnya menyerah dengan tangan manusia. Tunggu dulu... Mengapa orang-orang justru bersuka cita? Bukankah menggunduli hutan bisa berisiko untuk tanah di perbukitan seperti ini? Waktu berselang, pertama kalinya aku menapak ke bukit seberang. Setelah menyeberang dua tiga sungai, dilanjutkan jalan menanjak hingga ke atas. Terhampar tanah cokelat yang siap menumbuhkan tanaman baru. Aku melihat terasering di bukit seberang, rumahku tersembunyi di balik rimbun pohon kelapa. Di kiri kanan terhimpun potongan pohon singkong yang siap ditancapkan. Jenis singkon...

Jejak Ki Hadjar Dewantara di Hardiknas 2024

 Siapa nama pahlawan nasional yang hari lahirnya dijadikan Hari Pendidikan Nasional? Pasti kalian sudah hafal di luar kepala. Beliau yang lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Suryaningrat hingga akhirnya berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara di usia 40 tahun. Anak ke-5 dari 9 bersaudara yang memiliki keteguhan dalam memperjuangkan idealisme sepanjang hidupnya.  Kisah beliau seolah tak asing, seperti menonton perjalanan seorang changemaker yang bermula dari tumbuh suburnya empati. Meskipun lahir dari keluarga ningrat, Soewardi menangkap diskriminasi tentang hak pendidikan yang hanya dinikmati oleh keluarga priyayi dan Belanda. Sementara rakyat pribumi yang merupakan teman-teman bermainnya di masa kecil tak bisa mengakses fasilitas sekolah yang dibuat Belanda di zaman itu. Soewardi muda belajar di Yogyakarta, hingga berlanjut di STOVIA meskipun tidak sampai lulus. Tentu saja ini berkaitan dengan perjuangannya sebagai "seksi media" di Budi Utomo, menyebarkan tulisan yang ber...