Setiap orang berhak untuk membuat rencana terbaik menurut versinya. Namun hasil akhirnya tetaplah hak Allah sebagai penentu.
Tahun ini rencananya kami menunda rencana mudik ke ibukota. Dengan alasan tahun ajaran baru ini kakak akan mulai sekolah. Sudah menjadi rahasia umum tentang kebutuhan menjelang daftar sekolah. Mungkin bisa diganti akhir tahun atau hari lain, tak harus saat libur lebaran. Kesepakatan pun disetujui bersama.
Kemudian kabar baik tentang rencana pernikahan membuat kami mengubah rencana. Siapa yang mau melewatkan momen bahagia sekali seumur hidup. Akhirnya rencana pun diubah. Alhamdulillah, perburuan tiket tengah malam membuahkan hasil. Tiket mudik pulang pergi berhasil didapatkan untuk satu keluarga.
Kami pikir, perubahan rencana cukup sekali, dari rencana A ke rencana B. Tetapi ada kabar darurat yang kembali membuat kami merombaknya. Salah satu alasan kami mudik adalah birrul walidaini. Ketika salah satu dari orangtua berpulang ke rahmatullah, kami tak mau melewatkan kesempatan terakhir kami berbakti. Dan mudik pun akhirnya terealisasikan di luar segala rencana yang kami buat.
Ada rindu yang mungkin bisa terbayar dengan mudik ke kampung halaman. Namun kali ini kami mulai belajar membayar rindu lewat doa-doa yang tak pernah putus untuk yang tercinta, kakek duo Wistara. Semoga Allah masih memberi kesempatan untuk berbakti kepada beliau yang berpulang pun juga ketiga orangtua kami yang masih bisa kami temui.
#30HariMemetikHikmah #TantanganMenulisIPMalang #RumbelMenulisIPMalang
#IbuProfesionalMalang
#HariKe12
#IbuProfesionalMalang
#HariKe12
Komentar
Posting Komentar