Langsung ke konten utama

TANTANGAN 3.10 : Enjoy our book like an icecream

Diawinasis M. S
01 April 2017
TANTANGAN 10 HARI 3.10

Ada projek apa hari ini??? Belum keturutan fullteam, jadi masih kencan berdua sama Farza di rumah: kegiatan yang sehari-hari dilakukan.

Karena spot favorit ini sering dijamah Farza, sudah pasti bim salabim tiba-tiba susunan buku tidak lagi ditempatnya. Ananda sudah bisa mengambil dan meletakkan di rak kembali tetapi belum rapi. Sambil beberes, seolah mengingatkan Farza buku apa saja yang ada di rak. Dibuka sambil "dibaca" satu per satu sehingga bunda harus menunggu mana buku yang sudah selesai dibaca.

Finally done!

Ananda lalu meminta main, jalan-jalan ke bawah. Baiklaahh.. Kita jaga "kewarasan" berdua ya, nak. Menikmati hembusan angin, rumput, muterin taman, nungguin kucing tidur, daannn beli es krim. Semua cukup bikin adem suasana hati. 😂

Yang sudah OKE:
-Latihan komprod - - shg ananda bisa diajak kerjasama beberes rak buku, juga enjoy jalan-jalan di sekitar rumah
-Latihan kemandirian - - membereskan buku masing-masing di rak, membantu buang sampah
-SQ - - mengamati kebesaran ciptaan Allah di lingkungan sekitar
-IQ - - mengamati kucing, membilang jumlah mata, hidung, telinga, warna bulu, panjang-pendek ekor, dsb
-EQ - - mengatakan apa yang dirasakan: senang main di bawah, senang makan es krim
-AQ - - bersikukuh main di bawah tidak mau pulang

WHAT NEXT:
Masih penasaran dg family project yang melibatkan fullteam.

#TantanganHari10
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang