Langsung ke konten utama

TANTANGAN 4.1: RAISE YOUR CHILD, RAISE YOUR SELF

TANTANGAN 4.1 : RAISE YOUR CHILD RAISE YOUR SELF

Diawinasis M. S.
Malang, 20 April 2017

Alhamdulillah sampai di level ke 4 Kelas Bunda Sayang. Saya mengakui, mudah memulai tapi untuk bisa konsisten ternyata tantangannya macam-macam. Di level ini saya mulai merasa banyak "out of track" dari roadmap yang pernah saya tuliskan. Baiklaahh, saatnya kembali ke track.. Menuju finish line. Mumpung materinya tentang gaya belajar, kesempatan buat saya untuk refresh gaya belajar.

Gaya belajar saya dominan ke visual-auditory, hasil pendidikan persekolahan sekali. Tapi belakangan saya mencoba menggunakan beragam gaya dan metode belajar, ternyata begitu serunya belajar. Terlebih di kelas bunda sayang ini, saya bebas memakai metode apapun untuk belajar.

Anak saya saat ini berusia 2 tahun 9 bulan, artinya kegiatan belajarnya adalah kegiatan sehari-hari sambil bermain. Saat saya mencoba mengamati satu dua aktivitasnya, ada beberapa gaya belajar yang muncul. 

Sambil mengamati, saya mencoba mengenali gaya belajarnya lewat tabel cecklist 3 gaya belajar di gambar. Rupanya kinestetik lebih dominan, namun  visual-auditori pun sangat membantu ananda belajar mengeksplorasi lingkungannya. Saya rasa ini sesuai dengan tahapan usianya yang memang waktunya banyak-banyak belajar melalui "pengalaman" dengan kata lain melakukan/menyentuh objek belajar secara langsung bukan sekedar konsep. Namun saya rasa untuk dapat belajar optimal, butuh perpaduan stimulus visual-auditori-kinestetik agar belajar menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

Contoh kegiatan: Sebenarnya tujuan belajarnya agar ananda dekat dengan Al-Qur'an, tapi ternyata ananda bisa menghafal beberapa surat pendek Al Qur'an dengan menggabungkan gaya belajar visual-auditori-kinestetik, #note: ananda belum bisa membaca huruf latin maupun hijaiyah. Saat ini belajar membaca surat Adh-Dhuha.
Cara belajar:
- ananda memperhatikan bunda tilawah sehari-hari (cukup menunjukkan suasana beribadah yang menyenangkan)
- ananda meminta mushaf juga untuknya (menirukan)
- bunda bentangkan mushaf di depannya, sambil menunjuk ayat (visual) bunda bacakan surat pendek tersebut (auditori) lalu ananda menirukan (kinestetik)
- mengulang-ulang 1 surat sampai ananda hafal, biasanya akan meminta ganti surat lain saat sudah hafal
- dilakukan dengan suasana menyenangkan, sesuai mood dan rentang konsentrasi ananda (minimal 1x per hari)

Tanggal
Rabu, 19-04-17
Aktivitas
“Membaca” Surat Pendek Al-Qur’an bersama bunda.
(Surat Adh-Dhuha)
Catatan: ananda belum bisa membaca huruf hijaiyah maupun latin. Jadi membaca di sini adalah menirukan, seperti Rasulullah menirukan malaikat Jibril saat menerima wahyu.
Visual
Ananda memperhatikan mushaf yang dibentangkan di depannya. Mengikuti telunjuk bunda sesuai yang bunda bacakan.
Auditori
Ananda mendengarkan bacaan surat pendek
Kinestetik
Ananda menirukan bacaan bunda, mulai per kata hingga kalimat lengkap

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang