Langsung ke konten utama

TANTANGAN 3.11: NGAYENG BARENG

Diawinasis M. S
02 April 2017
TANTANGAN 10 HARI 3.11

Macan tutul macan loreng
Makan bakwan buatan budhe
Akhirnya bisa ngayeng bareng
Meskipun cuma ke CFD

Alhamdulillah hari ini ada jeda waktu bersama setelah hari-hari panjang ayah lemburan. Dan seperti kesepakatan kemarin, kita "NGAYENG BARENG"... Jangan bayangin ke luar kota apalagi luar negeri,  bisa keluar rumah aja alhamdulillah. Cukup 2 jam,  tapi udah jadi quality time untuk kami.

Tujuan 1: CFD
Sarapan kali ini beli, bunda libur masak #mukajahat. Dan hadiah spesial, ananda makan sendiri nasi kuningnya. #latihankemandirian Sambil si kecil kepo cosplay robot gundam di sebelah, pas udah deket malah nempel ayah.

Next, jalan-jalan lah kita. Ada orang senam, ada anak-anak main sepatu roda,  main sepeda, dsb. Langsung #kepo saat ada mobil polisi lewat, disamain dengan mobil-mobilan punya farza. Eh ada rombongan orang-orang berkostum hitam dengan topeng, mau ada acara apa ya???

Oiya, kan ini ulangtahun kota Malang. Udah 103 tahun rupanya.. Wah,  saya aja baru setahun KTP Ngalam. Moga terus berjaya ya..  "So proud" dengan kota ini. Berhasil meninggikan gunung,  bukan meratakan lembah. Cintahhh dengan taman-taman keren di kota ini, sarana pendidikan oke, dan selalu ada yang baru di sini.

Ada yang lomba gambar,  wih.. Kalau ini bunda yang pengen. Selow, kami cuma punya waktu 2 jam main di CFD jadi gambarnya di rumah aja nanti. Tenang, juaranya nanti saya sendiri.. Lombanya sama gambar-gambar sebelumnya. 😂

Dan ada yang sedang main perkusi (Farza bilang "dung ces" - - seperti di lagu Tasya), tak lama kemudian kami pun parkir sejenak, nonton tari topeng kolosal yang dimainkan rombongan tadi. Ada yang masih TK, SD,  SMP,  SMA,  bahkan bapak-bapak dan ibu-ibu.  #ngalamkipailakes #fitrahkeindahan

Tujuan 2: Alun-alun
Nungguin ayah yang ngantor sebentar (sebelum ngantor lagi yang lebih lama), parkir dulu di alun-alun. Nah, di sini ananda lebih banyaak eksplorasi. Fitrah fisik dan indera terasah lewat aktivitas lari, jalan, lompat, main ayunan, perosotan, naik pion catur seukuran manusia, naik turun gundukan tanah, dsb. Kemandirian ananda juga terlihat saat bisa melepas dan memakai sandal sendiri saat bermain di playground, juga mampu mengantri dan memutuskan mainan yang ingin dimainkan.

Rasa ingin tahunya kadang muncul, tiba-tiba berhenti di tempat tanaman bunga lalu menyentuh dan memetik bunganya. Maaf ya bunga, kebiasaan kl ketemu rumput aja asal cabut.

Meskipun sebentar dan murah meriah, tapi kegiatan bersama kali ini cukup berkesan. Semoga besok bisa melanjutkan projek bareng fullteam.

#TantanganHari11
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapata...

Setiap Kita Istimewa

"Setiap kita diciptakan istimewa, unik, dan satu-satunya. Tidak ada produk gagal dari setiap ciptaan Allah SWT." Demikian kalimat yang sering didengungkan, namun bukan perkara mudah meyakininya hingga mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Karena di luar sana banyak kalimat yang tak kalah sakti memupus harap hingga kita tak yakin lagi bahwa kita istimewa. "Mengapa kamu tak bisa juara kelas seperti mbak X?" "Mas A sudah diterima PTN favorit, kamu gimana?" "Si Y bisa beli rumah, mobil, tanah, dan investasi lain lho.. Nggak kaya kamu." Dibandingkan. Satu hal yang paling sering membekas dan menjadi inner child yang belum selesai bahkan setelah status berubah menjadi orangtua. Guratan kecil yang tanpa sadar dapat memudarkan pendar cahaya dari sisi unik setiap diri manusia. Tak ada yang salah dengan perbandingan. Bukankah mengukur itu memakai perbandingan besaran dan satuan? Hanya saja perlu memastikan, saat mengukur besaran panjang satuannya pun ...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...