Langsung ke konten utama

TANTANGAN 3.13: GET READY FOR RAMADHAN

Diawinasis M. S
04 April 2017
TANTANGAN 10 HARI 3.13

Projek kami kali ini diawali dengan kegiatan sederhana menjelang Ramadhan tahun ini. Mencoba memperbaiki diri meski masih ada kurang sana sini. Satu dua terlaksana, istiqomahnya yg jadi tantangan nyata.

Pagi ceria dimulai dengan ngobrol bareng setelah subuh. Terasa haru saat ananda ikut menggelar sajadah sendiri, mengikuti gerakan sholat tiap waktu sholat tiba, ikut berdoa seusai shalat, juga ikut tilawah. Suasana beribadah yang menyenangkan menjadi sarana menyemai #fitrahkeimanannya #stimulasiSQ.

Kegiatan lain adalah "membaca buku" bersama. Alhamdulillah kemarin ada rejeki beberapa buku yang belum dibaca, jadi kami banyak habiskan waktu di rumah mengingat Malang sering hujan di sore hari. Bersiap bunda dihujani pertanyaan seputar kosakata, gambar di buku, hingga cerita pengalamannya gang berkaitan dengan buku. #fitrahbelajardanbernalar #stimulasiIQ
Dapat bonus #latihankemandirian yang mulai menampakkan hasil, ananda semakin bertanggung jawab dg bukunya. Ananda lebih sering makan sendiri, BAB sekarang mau naik di WC. Ternyata hasil memang tidak mengkhianati ihtiar.

Surprise juga ketika ananda main lempar bola di rumah, tidak sengaja menumpahkan kue-kue yang ada di piring. "astagfirullah.. Farza.",katanya sambil memungut kue yang jatuh dan diletakkan di piring kembali. #fitrahkebersihan Maka saya pun tertawa dalam hati, rupanya gaya komunikasi saya sukses ditirukan. Menarik nafas panjang lalu menghampiri ananda," ayo kita bereskan" sambil membersihkan ceceran parutan kelapa di karpet. Dan kami bisa main lempar tangkap bola setelah itu, yeayy ananda bisa menangkap bola berkali-kali #fitrahfisikdanindera.

#TantanganHari13
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapata...

Setiap Kita Istimewa

"Setiap kita diciptakan istimewa, unik, dan satu-satunya. Tidak ada produk gagal dari setiap ciptaan Allah SWT." Demikian kalimat yang sering didengungkan, namun bukan perkara mudah meyakininya hingga mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Karena di luar sana banyak kalimat yang tak kalah sakti memupus harap hingga kita tak yakin lagi bahwa kita istimewa. "Mengapa kamu tak bisa juara kelas seperti mbak X?" "Mas A sudah diterima PTN favorit, kamu gimana?" "Si Y bisa beli rumah, mobil, tanah, dan investasi lain lho.. Nggak kaya kamu." Dibandingkan. Satu hal yang paling sering membekas dan menjadi inner child yang belum selesai bahkan setelah status berubah menjadi orangtua. Guratan kecil yang tanpa sadar dapat memudarkan pendar cahaya dari sisi unik setiap diri manusia. Tak ada yang salah dengan perbandingan. Bukankah mengukur itu memakai perbandingan besaran dan satuan? Hanya saja perlu memastikan, saat mengukur besaran panjang satuannya pun ...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...