Langsung ke konten utama

TANTANGAN 4.4 BELAJAR BANYAK SAAT BERMAIN

TANTANGAN 4.4

Diawinasis M. S.
Malang, 23 April 2017

Hari ini ananda banyak main, tapi tetap bisa diamati gaya belajarnya.
Aktivitas
Saat ikut bunda memotong sayur, lebih tepatnya menyuwir jamur. Memegang langsung bendanya, bentuknya dan baunya bisa dirasakan langsung. #kinestetik

***
Pagi menjelang siang, saat ananda sibuk main tiba-tiba terdengar suara di luar. "Bun.. Ada pesawat", langsung ananda naik ke box di samping jendela untuk bisa melihat pesawat. Rupanya ananda peka terhadap suara yang sering didengarnya,  terlebih hari ini pesawatnya lewat berulang kali (ada acara di bandara Malang) #auditori. Entah mengapa, alat transportasi ini menarik bagi anak-anak ditunggu di jendela sampai pesawat tersebut tidak terlihat lagi #visual. Saat ditanya, katanya "pesawatnya sudah turun,  ke bandara" . Ananda memang belum pernah naik pesawat, tapi kami pernah "jalan-jalan ke bandara" untuk melihat pesawat.

***
Sore hari, bunda menonton live video mbak ara dan mas elan. Semacam talkshow yang membahas minat dan bakat mereka. Ananda rupanya diam-diam mengamati, lalu menirukan gaya bicara mas Elan. Apa yang dibicarakan??? Hal apa saja yang diingatnya, tentang pengalaman ke taman kelinci, tentang pesawat, tentang dirinya sendiri, dsb. #visualkinestetis

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapata...

Setiap Kita Istimewa

"Setiap kita diciptakan istimewa, unik, dan satu-satunya. Tidak ada produk gagal dari setiap ciptaan Allah SWT." Demikian kalimat yang sering didengungkan, namun bukan perkara mudah meyakininya hingga mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Karena di luar sana banyak kalimat yang tak kalah sakti memupus harap hingga kita tak yakin lagi bahwa kita istimewa. "Mengapa kamu tak bisa juara kelas seperti mbak X?" "Mas A sudah diterima PTN favorit, kamu gimana?" "Si Y bisa beli rumah, mobil, tanah, dan investasi lain lho.. Nggak kaya kamu." Dibandingkan. Satu hal yang paling sering membekas dan menjadi inner child yang belum selesai bahkan setelah status berubah menjadi orangtua. Guratan kecil yang tanpa sadar dapat memudarkan pendar cahaya dari sisi unik setiap diri manusia. Tak ada yang salah dengan perbandingan. Bukankah mengukur itu memakai perbandingan besaran dan satuan? Hanya saja perlu memastikan, saat mengukur besaran panjang satuannya pun ...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...