Diawinasis M Sesanti
Mlg, 24 Januari 2018
Bismillahirrahmanirrahiim.
Pengalaman belajar di level ini memberi warna baru dalam membersamai ananda, khususnya dalam membangkitkan fitrah seksualitas anak. Tak hanya materi belajar yang baru, pengalaman belajar kami pun tak kalah seru karena kami dapat belajar lewat sharing dan diskusi semua penghuni kelas Bunda Sayang#1 MRJatseLa. Yap, ada sistem kelompok, presentasi, dan diskusi di setiap harinya. Tak hanya bertutur tentang teori, pendapat para ahli, namun juga saling berbagi pnegalaman dalam membangkitkan fitrah seksualitas. Berasa seperti benar-benar kembali ke bangku kuliah, bedanya kuliah yang ini baru lulus ketika sampai titel Almh.
Melewati diskusi dari hari ke hari, kami semakin mengenal apa fitrah seksualitas. Kapan, dimana, siapa yang bertanggungjawab, bagaimana membangkitkan fitrah seksualitas anak, tahapan, framework dan hubungannya dengan fitrah lain. Bukan sekedar sex education, tapi di sini ditekankan tujuan dari mendidik: generasi akil baligh. Artinya semua fitrah-fitrah anak sebagai individu harus tumbuh sempurna, tak boleh ada yang timpang pada:
- fitrah keimanan
- fitrah belajar
- fitrah bakat
- fitrah perkembangan
- fitrah estetika & bahasa
- fitrah individual & sosial
- fitrah fisik&indera
- fitrah seksualitas & cinta
Sepertinya remeh, tapi saat disajikan seperti ini menjadi pengingat bahwa PR sebagai orangtua memang cukup "W. O. W" paling tidak selama 15 tahun pertama kehidupan anak-anak kita.
Di luar sana, dunia tidak steril. Berbagai isu tentang gender dan seputar seksualitas mengalir deras baik lewat lingkungan pergaulan, sekolah, hingga media yang membuat dunia tanpa batas menebar value yang belum tentu sesuai dengan value keluarga kita. Maka sekali lagi peran orangtua sangat penting dalam memberikan pondasi sebelum kita berubah status menjadi "tetangga" anak-anak kita kelak.
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak
#AliranRasa
Komentar
Posting Komentar