Langsung ke konten utama

MASTERMIND JUNI 2017


πŸ€MasterMind Juni 2017 πŸ€
Diawinasis M Sesanti, bunda Farza (2 tahun 10 bulan).

πŸ€ Sudah sukses apa bulan ini:
Sebenarnya hanya hal-hal sederhana, tapi bagi saya hal berikut membahagiakan utk berproses menuju sukses yang lebih besar 🌟🌟🌟
🐾Alhamdulillah, belajar bareng di RumBel DoodleArt IIP Malang Raya-Jatimsel sudah berjalan.
🐾 Memperbarui jadwal harian (untuk bulan Ramadhan) meskipun masih adaptasi, 1-2 mulai terbiasa menjalani.
🐾 Lebih konsisten menulis jurnal harian Farza.

πŸ€ Hikmah yang bisa diambil:
🍭 Menemukan teman-teman dengan passion yang sama, belajar lewat berbagi satu sama lain ternyata menyenangkan dan menguatkan rasa suka pada DoodleArt. Menjadi satu motivasi utk memperbaiki diri saat dapat memberikan manfaat dengan hal kecil yang saya bisa.
🍭 Ada banyak tantangan untuk tetap "on track" sesuai jadwal yang dibuat ketika Ramadhan, dan itu tidak mudah karena tantangan terbesar ada pada diri sendiri.
🍭 Menjadi sarana untuk benar-benar hadir menemani ananda dan menemukan hikmah di balik aktivitas sehari-hari bersamanya. Saat sendirian begitu berat, ternyata "bersama-sama" bunda lain terasa lebih menantang apalagi ada "DATELINE" yang perlu dipatuhi.

πŸ€Ingin sukses apa bulan depan?
🌻 Fokus di km 0-1: belajar di kelas Bunsay (materi #5) & Ruang Berkarya Ibu
🌻 Ingin konsisten membaca buku/artikel/referensi lain karena selalu ada saja "alasan" untuk tidak menyentuh buku- - difasilitasi di tantangan 10 hari materi #5 Bunsay
🌻 Silaturahim mudik ke keempat orangtua menjadi sarana untuk belajar banyak dari alam+peng-alaman untuk Farza dan kami sekeluarga.
πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€πŸ€

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : reΒ·zeΒ·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapata...

Setiap Kita Istimewa

"Setiap kita diciptakan istimewa, unik, dan satu-satunya. Tidak ada produk gagal dari setiap ciptaan Allah SWT." Demikian kalimat yang sering didengungkan, namun bukan perkara mudah meyakininya hingga mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Karena di luar sana banyak kalimat yang tak kalah sakti memupus harap hingga kita tak yakin lagi bahwa kita istimewa. "Mengapa kamu tak bisa juara kelas seperti mbak X?" "Mas A sudah diterima PTN favorit, kamu gimana?" "Si Y bisa beli rumah, mobil, tanah, dan investasi lain lho.. Nggak kaya kamu." Dibandingkan. Satu hal yang paling sering membekas dan menjadi inner child yang belum selesai bahkan setelah status berubah menjadi orangtua. Guratan kecil yang tanpa sadar dapat memudarkan pendar cahaya dari sisi unik setiap diri manusia. Tak ada yang salah dengan perbandingan. Bukankah mengukur itu memakai perbandingan besaran dan satuan? Hanya saja perlu memastikan, saat mengukur besaran panjang satuannya pun ...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...