Langsung ke konten utama

T10 LEVEL 5

πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ
*Tantangan Level 5*

Iqra! Bacalah! Perintah Tuhan pertama kali ini mengingatkan kita bahwa membaca merupakan sebuah proses penting dalam mengenal diri.

Membaca merupakan jembatan ilmu, makanan bagi otak, dan juga bisa melatih imajinasi. Serta banyak lagi manfaat dari membaca.

Yuk, jadikan diri kita teladan bagi anak dan keluarga!

🌴 *Jadilah teladan*
βœ… Jadwalkan _family reading time_, membacalah bersama anggota keluarga
βœ… Buatlah pohon literasi untuk masing-masing anggota keluarga, rimbunkan dengan judul buku yang telah dibaca
βœ… Diskusikan dengan anggota keluarga tentang buku yang telah dibaca, gunakan untuk menambah pengetahuan dan merekatkan hubungan dengan anggota keluarga lainnya

πŸ‘¨β€πŸ‘©β€πŸ‘§β€πŸ‘¦ *Bagi yang sudah memiliki anak*
πŸ“– Jadilah ibu teladan, membacalah bersama anak (sesuai dengan tahapan usia anak).
πŸ“· Dokumentasikan kegiatan membaca anda
πŸ“ Tempelkan judul buku yang telah dibaca pada pohon literasi

πŸ‘« *Bagi anda yang belum memiliki anak*
πŸ“– Membacalah!
πŸ“· Dokumentasikan kegiatan membaca anda
πŸ’­ Diskusikan dengan suami tentang buku yang sudah dibaca
πŸ“ Tempelkan judul buku yang telah dibaca pada pohon literasi

πŸ‘°πŸ» *Bagi anda yang belum menikah*
πŸ“– Membacalah!
πŸ“· Dokumentasikan kegiatan membaca anda
πŸ“ Rimbunkan pohon literasi dengan buku-buku yang sudah anda baca.

❕Gunakan hashtag
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

❗Bagi anda yang menggunakan blog, tambahkan label
*Bunda Sayang*
*Ibu Profesional*
*IIP*
*For Things To Change, I Must Change First*

⏳ Periode Tantangan:
8-24 Juni 2017

Kirimkan tugas anda melalui link berikut:

bit.ly/Tantangan5MrJatsela

πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ

*Q&A GAME LEVEL 5*

β—ΎUtk teknis daun literasinya kan judul buku ya bu, misal buku anak2 satu judul buku dg banyak cerita didalamnya, apa boleh ditulis per tema/cerita
β–Ά _boleh_

● jenis bacaan (fiksi, non fiksi, buku pelajaran, ebook, komik, artikel, qur'an, link di hp, atau buku belajar membaca), apakah boleh semua? ➑ _teman-teman prinsipnya disini adalah agar setiap keluarga "melek literasi" shg tidak ada ketentuan apapun, semua boleh_

● bentuk tugas, yang dikumpulkan apakah hanya foto pohon saja?
➑ _apakah foto pohon saja bisa meningkatkan "melek literasi" kita di tantangan ini? Mana yang lebih baik, posting foto saja, atau posting foto disertai narasinya_?

*Ini semua pilihan teman-teman, target pencapaian ingin sekedar menyelesaikan NHW saja atau memang punya target khusus saat tantangan selesai*

● apakah satu orang satu pohon?

_Apa asyiknya kalau satu orang satu pohon_?

_Bisa jadi bahan self assesment keluarga mana yang rajin baca dan rajin berbagi. Kalau di keluarga dan lebah putih, kami menetapkan setiap selesai berbagi bacaan anak-anak dapat buah dari daun-daun yg rimbun. Kalau pohonnya gersang malu,kapan panen buahnya_ ?

_Tapi kalau sekiranya hal tersebut memakan tempat, boleh per ranting dikasih nama_

● apakah boleh jika anak suka membaca 1 buku dan diulang-ulang?

_boleh kan memang fitrahnya seperti itu, daunnya boleh banyak dg satu judul_

● apakah boleh bercerita tanpa buku? karena anak sedang senang meminta ibu mengarang cerita

_boleh, kan sedang masuk tahap mendengarkan, sebagai salah satu cara anak melatih ketrampilan bahasanya_

●Jika anak blm bs membaca sendiri & buku tidak ada yg baru (hanya membaca buku2 yg sudah ada), apakah pohon bs tetap diisi?

_bisa, dan tidak harus pohon, ajak anak berbicara, ada beberapa yang suka pesawat dan awan-awan, jadilah pesawat literasi. Kami tidak ingin menyeragamkan seluruh keluarga, beragam itu kekayaan kita_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : reΒ·zeΒ·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapata...

Setiap Kita Istimewa

"Setiap kita diciptakan istimewa, unik, dan satu-satunya. Tidak ada produk gagal dari setiap ciptaan Allah SWT." Demikian kalimat yang sering didengungkan, namun bukan perkara mudah meyakininya hingga mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Karena di luar sana banyak kalimat yang tak kalah sakti memupus harap hingga kita tak yakin lagi bahwa kita istimewa. "Mengapa kamu tak bisa juara kelas seperti mbak X?" "Mas A sudah diterima PTN favorit, kamu gimana?" "Si Y bisa beli rumah, mobil, tanah, dan investasi lain lho.. Nggak kaya kamu." Dibandingkan. Satu hal yang paling sering membekas dan menjadi inner child yang belum selesai bahkan setelah status berubah menjadi orangtua. Guratan kecil yang tanpa sadar dapat memudarkan pendar cahaya dari sisi unik setiap diri manusia. Tak ada yang salah dengan perbandingan. Bukankah mengukur itu memakai perbandingan besaran dan satuan? Hanya saja perlu memastikan, saat mengukur besaran panjang satuannya pun ...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...