Langsung ke konten utama

HE Griya Wistara : Mobil-mobilan dan Profesi

Bismillahirrahmanirrahiim,

Hari ini dunia persilatan lumayan terkendali, ada banyak harta karun yang didapatkan. Semoga dengan mengikat di sini dapat menjadi pengingat bagi kami.

Terimakasih sudah bangun pagi semua. Kakak masih semangat mengaji Ummi jilid 4 hal 9 lalu lanjut hafalan surat Al-Lail 1-9.

Setelah itu duo Wistara main bareng ayah saat Bunda tinggal menyiapkan sarapan. Tampak Ayah menyusun buku-buku dengan posisi setengah bertumpuk, ada juga lego dan mobil-mobilan. Wah mau bikin apa ya?


Bunda: Bikin apa sih, Kak?
Kakak: Ini mobilnya berbaris.
B: Lagi macet ini?
K: Bukan... Ini tuh mau balapan lewat terowongan.
B: Oh gitu... Banyak banget mobilannya. Kalau yang mengendarai mobil namanya apa sih, Kak?
K: Sopir lah...
B: Berarti ada sopir truk, sopir bis, dkk.
K: Tapi ini boongan, jadi orang beneran ga bisa naik.
B: O gitu.. Emang ada mobil apa aja sih?
K: Banyak... (disebut satu-satu)
B: Kalau mobil yang ini... (Ambil ambulance) Sopirnya kerjanya ngapain?
K: Nganterin orang sakit lah.. Ke rumah sakit.
B: Ada juga yang anterin jenazah kak, kaya dulu waktu Mbah Dono & Mbah Darmo meninggal itu. Dari rumah sakit Surabaya dianter ke Galek.

(Nonton video profesi: Sopir Ambulance)
Sopir ambulan berani malam-malam lewat jalan kecil sendirian mengantar jenazah.

K: Nanti aku mau nonton video tentang supir mobil balap, ya?
Ternyata kakak masih ingat terus sampai sore hari menagih ini. Akhirnya kita menonton salah satu pembalap F1 dari Indonesia, Rio Haryanto. Ternyata balapan F1 itu harus pakai mobil khusus, pakaian khusus, ada team yang mengisi bahan bakar, ganti ban, dst.

Catatan Kakak
Belajar tentang Mobil Ambulance & Mobil Balap


#arranger #communication #ideation #kayawawasan #videoprofesi #futuristic #learner
***
Oiya, PR dari sekolah jangan lupa diselesaikan ya! Olahraga pagi, sholat dhuha, lalu mengerjakan buku latihan. Wah, jarang-jarang nih ada PR menulis dari sekolah. Salah satu alasan memilih sekolah kakak saat ini, sangat ramah anak dan tidak terlalu dibebani dengan tugas calistung.
Sholat Dhuha & Membaca Asmaul Husna

Mengerjakan Buku Latihan

Senam Sehat Ceria

Mlg, 24-03-2020
Griya Wistara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapata...

Setiap Kita Istimewa

"Setiap kita diciptakan istimewa, unik, dan satu-satunya. Tidak ada produk gagal dari setiap ciptaan Allah SWT." Demikian kalimat yang sering didengungkan, namun bukan perkara mudah meyakininya hingga mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Karena di luar sana banyak kalimat yang tak kalah sakti memupus harap hingga kita tak yakin lagi bahwa kita istimewa. "Mengapa kamu tak bisa juara kelas seperti mbak X?" "Mas A sudah diterima PTN favorit, kamu gimana?" "Si Y bisa beli rumah, mobil, tanah, dan investasi lain lho.. Nggak kaya kamu." Dibandingkan. Satu hal yang paling sering membekas dan menjadi inner child yang belum selesai bahkan setelah status berubah menjadi orangtua. Guratan kecil yang tanpa sadar dapat memudarkan pendar cahaya dari sisi unik setiap diri manusia. Tak ada yang salah dengan perbandingan. Bukankah mengukur itu memakai perbandingan besaran dan satuan? Hanya saja perlu memastikan, saat mengukur besaran panjang satuannya pun ...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...