Langsung ke konten utama

Jurnal #8 Changemaker Journey

Bismillahirrahmanirrahim, 

Alhamdulillah sampai di akhir kelas Bunda Salihah #1. Saatnya melakukan selebrasi, baik keberhasilan maupun kegagalan yang dialami selama perjalanan sebagai ibu pembaharu. Alhamdulillah, saya merasa menemukan lebih banyak makna selama menjalani kelas ini dibandingkan kelas perkuliahan sebelumnya. Di jurnal terakhir ini saya ingin merefleksikan kembali perjalanan selama di Kampus Ibu Pembaharu:

Scale Up Impact

Apa yang Telah Dilakukan?

1. Menyelesaikan 7 Jurnal, 7 Review, dan 2 Event

Titik yang saya pijak saat ini membuat saya melihat lebih jauh ke belakang. Perjalanan selama menjadi mahasiswa Institut Ibu Profesional sejak kelas Matrikulasi batch #2 IPMRJatsela, Kelas Bunda Sayang #1, Bunda Cekatan #1, Bunda Produktif #1, dan yang terbaru adalah setiap tahapan Kelas Bunda Salihah:

Jurnal#1 di sini Identifikasi Masalah

Jurnal #2 di sini Membangun Tim yang Solid

Jurnal #3 di sini Memahami Masalah Bersama Tim

Jurnal #4 di sini Menetapkan Tujuan Tim (SMART) dan Sumberdaya

Jurnal #5 di sini Identifikasi Aksi Menjadi Solusi

Jurnal #6 di sini Saatnya Beraksi

Jurnal #7 di sini Apresiaksi


Senang sekali di kelas ini ada sistem buddy review, sehingga saya bisa memberi sekaligus menerima feedback dari jurnal yang telah dibuat. Banyak belajar juga dari keberhasilan/kegagalan yang dilakukan oleh tim lain untuk dibawa ke tim Rinjing Destock. 

Review Buddy #1 di sini Fitri Hantrini

Review Buddy #2 di sini Maya Chusniyah

Review Buddy #3 di sini Yayan Nurlian

Review Buddy #4 di sini Rafikah Hanum

Review Buddy #5 di sini Nurul Fitriyah

Review Buddy #6 di sini Naila M. Tazkiya

Review Buddy #7 di sini Rizkina Ika


Oiya, saya juga mengikuti dua event kampus

Questival Kemerdekaan di sini

Kongres Ibu Pembaharu di sini

Dan sebentar lagi insya Allah kami akan mengikuti Konferensi Ibu Pembaharu yang diawali dengan selebrasi Kelas Bunda Salihah pada 17 Desember nanti. 


Saya belajar untuk melihat lebih dalam akar dari sebuah persoalan. Saya memilih masalah yang setiap hari saya hadapi sebagai Manmedkom IP Malang Raya yang sangat erat dengan medsos. Belajar desain menjadi sebuah kebutuhan yang urgent terutama bagi saya yang baru belajar. Saat melakukan kampanye, menemukan orang-orang yang mengalami masalah serupa hingga terbentuklah Tim Rinjing Destock. Tujuan tim jelas: belajar ilmu desain sekaligus menambah jam terbang. 


2. Belanja Jam Terbang Desain

Selama berada di tim, saya belajar mencintai masalah sebagai desainer pemula. Saya mulai menambah jam terbang dengan belajar aplikasi Medibang Paint pada milestone pertama. Membuat clip art, seamless pattern, dan juga lettering. Beberapa clip art awalnya saya simpan dalam folder khusus di Canva untuk memudahkan saya dalam menggunakan aset desain. Ini adalah indikator kelulusan bagi saya pribadi: mengumpulkan aset desain yang telah dibuat untuk dipakai saat membuat desain di Canva. 

Clip Art

Seamless Pattern

Lettering


Alhamdulillah, bersama tim RD juga berhasil menyelenggarakan Mini Workshop "Do Lettering With Love" dengan peserta +/- 30 orang. Di sini saya ambil bagian sebagai tim desain flyer, background virtual, dan sertifikat. Senang sekali saat aksi tim berdampak semakin luas untuk peserta di luar tim. 

Flyer IG Live dan Mini Workshop

Desain Badge & Free Ticket

Desain Virtual Background & Sertifikat


Alhamdulillah, extra miles yang saya lakukan adalah berhasil masuk menjadi Kontributor Canva sehingga pengguna Canva bisa memakai beberapa aset yang telah di-approve dengan menggunakan kata kunci: artist:"Dimase Project". Hal ini melebihi ekspektasi saya, yang awalnya hanya membuat solusi untuk masalah pribadi, alhamdulillah terbuka jalan agar karya yang saya buat bisa dipakai oleh pengguna Canva. 

Dimase Project sebagai Kontributor Canva

Selain Medibang, saya juga belajar tentang Desain Logo dan Dasar Desain Grafis di milestone kedua. Alhamdulillah ilmu ini berguna saat membuat konten di medsos IP Malang Raya, Mami Care, dan Griya Wistara

Praktik Desain Logo untuk Event Secret Party
 
Penerapan Dasar Desain Grafis untuk pembuatan Konten Media Sosial


Terakhir, kami belajar membuat Mock Up dengan memanfaatkan Website free dari desain yang sebelumnya telah dibuat. Ini juga saya gunakan untuk mempercantik tampilan produk di Griya Wistara. 

Mock Up Produk


3. Kolaborasi Antar Tim

Setelah di Event Kongres Ibu Pembaharu Tim RD berkolaborasi dengan Tim di Grup 7 Pendidikan bermutu, kami juga berkolaborasi dengan Tim Ayo Mulai dari Nol dengan mengisi salah satu live IG. Sebaliknya, kami juga mengundang Mbak Fikri Arista (Kulwap Desain Logo) & Mbak Adistiyar Wardhani (Kulzoom Visual Hierarchi) sebagai mentor di Ruang Belajar Rinjing Destock. 

Live IG BIRU di @ayo.mulaidarinol


4.Changemaker Journey Tim Rinjing Destock

Apa latar belakang terbentuknya tim Rinjing Destock? 

Siapa saja anggotanya?

Apa tujuan tim dan bagaimana aksi yang berhasil kami lakukan dapat disimak di video berikut:

http://bit.ly/ChangemakerJourneyTimRD


5. Portofolio Tim

Simak aksi kami selengkapnya:

Website: bit.ly/RinjingDestock

Facebook Page: Rinjing Destock

Instagram: @rinjingdestock



False Celebration

Bukan hanya belajar desain, saya juga belajar banyak tentang manajemen konflik dalam tim. Adanya golden rules tim membuat saya lebih legowo melepas 3 anggota tim yang memutuskan untuk mundur dengan atau tanpa konfirmasi. 

Belajar dari mini project yang kami buat, waktu untuk persiapan cukup mepet sehingga ada banyak kekurangan. Salah satunya proposal kegiatan yang baru jadi H-7 acara sehingga belum bisa kolaborasi dengan banyak pihak. Semoga ke depan bisa membuat persiapan lebih matang, merangkul lebih banyak pihak, dan meluaskan dampak. 


What Next? 

Insya Allah tim kami akan melanjutkan milestone yang kami rencanakan. Memperluas kolaborasi dengan tim lain, dan mencoba masuk ke ekosistem Ibu Pembaharu. Bismillah, apapun ke depannya nanti semoga Tim ini terus berlanjut memberi manfaat untuk mengasah skill desain grafis. 


Diawinasis M. Sesanti

Malang, 14 Desember 2021




Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang