Aliran Rasa Level 12
Kelas Bunda Sayang #1 MRJatseLa
Diawinasis M Sesanti
Mlg, 25 Februari 2018
Abang Dilan ketemu panda
Panda kepeleset di pinggir empang
Inilah bukti cinta bunda
Belajar di kelas bunda sayang
Rasanya baru kemarin menyelesaikan kelas matrikulasi batch #2. Kemudian mulai belajar di kelas Bunda Sayang #1 MRJatseLa. Menggebu memulai kilometer awal belajar menjadi ibu. "Start from the finish line".
Setiap level di kelas bunda sayang ini punya beragam tantangan. Dari faktor sinyal, kuota menipis, serunya setoran T10 saat bepergian, ketiduran, dsb. Tapi konon ada yang paling berat, dan banyak yang tak kuat. Faktor M yang paling menggoda. Betul, melawan "wegah" ini memang butuh effort luar biasa. Semua orang memang bisa memulai, tapi istiqomah adalah ujian yang belum tentu dapat dilewati.
Alhamdulillah, tak sia-sia "kecanduan game" T10 di kelas ini. Satu mantra bahagia yang terus membekas bagi keluarga kami: ngobrol bareng, main bareng, aktivitas bareng. Mengajak pasangan dan anak "bersenang-senang", menjadi bukti perubahan bukan menanti dan menuntut tanpa ujung.
*Sedikit demi sedikit mulai menata pola komunikasi dengan diri, dengan pasangan, dan tentu dengan anak.
*Belajar menjadi mandiri sebelum mengajarkan kemandirian kepada anak.
*Menyadari ragam kecerdasan, tak melulu soal IQ. Menilik makna sukses dan bahagia di keluarga. Stimulasi kecerdasan dengan family project, ini yang bikin nagih di Griya Wistara.
*Lebih peka dengan gaya belajar diri serta gaya belajar anak, menemukan cara belajar paling efektif sesuai "pembawaan" anak.
*Belajar tentang literasi, tahapan membaca, dan yang paling membekas tentang pohon literasi.
*I love math, tidak hanya jatuh cinta pada orang yang cinta matematika. 😎
*Setiap anak adalah bintang. Melihat sisi unik anak, termasuk juga unik diri dan pasangan. Alhamdulillah, ditambah pengalaman di RBI #1 semakin tercerahkan belajar level ini.
*Cerdas finansial adalah titik tolak kami untuk lebih banyak bersyukur dengan rejeki yang Allah titipkan. Berusaha untuk merunut darimana dan untuk apa rejeki di keluarga kami.
*Menjadi kreatif itu ternyata fitrah anak-anak, jadi orangtuanya lah yang harus belajar kreatif agar bisa mendampingi anak-anak.
*Mendongeng, bukan soal bisa atau tidak tapi MAU atau tidak. Dan inilah aktivitas yang tak pernah ditolak setiap anak.
*Mengantarkan anak untuk menjadi generasi akil baligh, menumbuhkan fitrah seksualitas dan cinta.
*Gaptek? Di level terakhir kami para ibu ditantang untuk memanfaatkan Multimedia untuk keluarga.
Kini kami telah melewati 12 level, artinya kilometer 0-1 yang kami rencanakan hampir berakhir. Saatnya DILAN-jutkan naik kelas ke kilometer 1-2, how to manage family.
#aliranrasa
#kelasbundasayang
#institutibuprofesional
#dilanjutkankelasbundacekatan
Komentar
Posting Komentar