Langsung ke konten utama

Day 2 : "Partner of Life"

Mlg, 13 Februari 2018
Diawinasis M Sesanti

Bismillahirrahmanirrahiim.
Setelah melewati hari pertama: bersyukur dengan nikmat yang Allah titipkan pada diri. Saatnya melanjutkan dengan melihat sisi cahaya yang ada pada PASANGAN HIDUP yang insya Allah tak hanya sehidup namun juga sesurga.
Apakah masih sama binarnya seperti saat pengantin baru?
Apakah setiap hari bertemu menambah cinta?
Apakah masih sering jadi tempat menghabiskan jatah 20.000 kata per hari? Yang ini saya banget.

Sebenarnya saya pun masih "kenalan" dengan suami meskipun sudah hampir lima tahun menikah. Bahkan setelah bertambah status menjadi ayah dari anak-anak, sepertinya bertambah banyak yang belum saya pahami dari beliau. Selalu ada yang baru seiring kesempatan bersama yang Allah berikan.

Dulu di awal pernikahan, saya sempat memakai psikotes untuk tahu kepribadian dan kemampuan pasangan. Hasilnya ya semacam skor IQ, tipe kepribadian, latar belakang, dan hal-hal bawah sadar yang belum terungkap. Sepertinya saya mencari jalan pintas waktu itu. Setelah tahu, lalu untuk apa? Masih saja suka belum nyambung benar karena perbedaan latar belakang keluarga, keilmuan, budaya, dsb.

Faktany, berproses bersama lebih mengena saat memahami pasangan. Alhamdulillah di IIP ada mantra bahagia yang bisa dipakai untuk bisa lebih dekat dengan anggota keluarga : ngobrol bareng, main bareng, dan aktivitas bareng. Sederhana, tapi ujian untuk bisa istiqomah melakukan.

  • Alhamdulillah pasangan saya adalah pribadi yang sabar dan bertanggung jawab. Seperti fitrah laki-laki pada umumnya, cenderung dominan "otak kiri". Lebih rasional dalam mengambil keputusan terkait keluarga.
  • Alhamdulillah pasangan yang Allah pilihkan dalam hidup saya memiliki latar belakang yang berbeda dengan saya sehingga dapat saling melengkapi. Perbedaan budaya (Jawa-Betawi), pendidikan (sains-sosial), dsb membuat keluarga kami lebih "kaya".
  • Alhamdulillah pasangan adalah seorang yang suka dengan dunia pendidikan, sehingga lebih mudah saat berbicara tentang pendidikan anak dan keluarga. Meskipun awalnya dulu "terserah bunda", kini sedikit banyak mulai terlibat tumbuh  "bersenang-senang" bersama. Sangat mendukung upaya pengembangan diri & keluarga. #educator #developer
  • Alhamdulillah beliau bukan tipe romantis, namun sangat penyayang terhadap keluarga. Tidak sungkan untuk dekat dengan putri pertama kami serta terlibat dalam pengasuhan. Bekerjasama menyelesaikan tugas-tugas domestik yang disepakati bersama.
  • Alhamdulillah beliau tipe yang humoris. Di saat-saat penuh tantangan sekalipun, biasanya masih bisa menenangkan. Masih ingat saat kami pulang dari Salatiga bermodal GPS karena samasekali tidak tahu arah, pemandangan penjual es di tengah suhu udara yang membeku menjadi bahan guyonan kami.


Sepertinya masih banyak lagi kelebihan pasangan yang patut saya syukuri. Semoga Allah SWT memberikan petunjuk dan kekuatan pada keluarga kami untuk senantiasa bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikanNya.

#GriyaWistara
#13Februari2018
#Malang
#3y6m
#KelasPortofolioAnakbyGPA
#GriyaPortofolioAnak
#MengikatMaknaSepenuhCinta
#PekaAkanUnikAnak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapata...

Setiap Kita Istimewa

"Setiap kita diciptakan istimewa, unik, dan satu-satunya. Tidak ada produk gagal dari setiap ciptaan Allah SWT." Demikian kalimat yang sering didengungkan, namun bukan perkara mudah meyakininya hingga mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Karena di luar sana banyak kalimat yang tak kalah sakti memupus harap hingga kita tak yakin lagi bahwa kita istimewa. "Mengapa kamu tak bisa juara kelas seperti mbak X?" "Mas A sudah diterima PTN favorit, kamu gimana?" "Si Y bisa beli rumah, mobil, tanah, dan investasi lain lho.. Nggak kaya kamu." Dibandingkan. Satu hal yang paling sering membekas dan menjadi inner child yang belum selesai bahkan setelah status berubah menjadi orangtua. Guratan kecil yang tanpa sadar dapat memudarkan pendar cahaya dari sisi unik setiap diri manusia. Tak ada yang salah dengan perbandingan. Bukankah mengukur itu memakai perbandingan besaran dan satuan? Hanya saja perlu memastikan, saat mengukur besaran panjang satuannya pun ...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...