Langsung ke konten utama

Day 1 : Who Am I?

Mlg, 12 Februari 2018
Diawinasis M Sesanti
Bismillahirrahmanirrahiim.

Dalam rangka belajar "how to educate children", saya mencoba menyambut tantangan mengikuti kelas pendampingan penulisan portofolio anak di Griya Portofolio Anak. Bukankah sudah dilakukan? Tak ada salahnya untuk mengupgrade keilmuan, mengikat ilmu dengan melakukan (learning by doing). Sambil mengevaluasi adakah tahapan yang terlewat atau justru ada yang keluar jalur.

Dimulai dengan menuliskan sisi kebaikan yang ada pada diri sendiri. Jangan-jangan saya memiliki pandangan yang terlalu tinggi atas diri saya, atau sebaliknya justru underestimate dengan potensi yang sudah Allah bawakan. Maka di balik segala kekurangan, ini kesempatan untuk menuliskan kebaikan-kebaikan yang saya miliki dan bersyukur bukan sebaliknya.

Sebelum menjadi orangtua, saya akan menjawab nama, TTL, BB/TB, skor IQ dan sejenisnya saat ditanya tentang diri saya. Alhamdulillah saya banyak menemukan "siapa saya" setelah membersamai ananda.

✔ Alhamdulillah Allah berikan nikmat iman. Meskipun masih naik turun, namun dengan mengingat masih "punya Allah" adalah kekuatan terbesar saya menjalani kehidupan.
✔ Alhamdulillah untuk nikmat sehat baik secara fisik maupun psikologis. Salah satu modal untuk dapat bertugas sebagai hamba Allah, sebagai ibu, sebagai istri, serta tugas lain yang diamanahkan pada kehidupan saya.
✔ Alhamdulillah saya suka belajar. Meskipun kadang butuh waktu lebih lama, namun saya menikmati memuaskan rasa ingin tahu tentang hal baru yang menarik. Terlebih setelah ada ananda di rumah, seringkali saya banyak belajar darinya. Meskipun sisi manusiawi juga muncul, rasa lelah dan ingin istirahat. #learner
✔ Alhamdulillah setelah sekian lama belajar, saya baru paham bahwa saya dominan memakai gaya visual dalam belajar, jadi menuangkan ide lewat gambar dan coretan adalah hal yang akrab di buku catatan. Hal ini menjadi ranah enjoy-easy yang saya nikmati, masih berproses untuk bisa excellent dan mulai mendapatkan earn. Salah satu hal yang membuat saya bahagia adalah saat melihat orang lain bahagia dengan keberadaan kita/karya kita.  #ideation #belief
✔ Alhamdulillah saya termasuk mudah menyesuaikan diri dengan hal baru. Namun saya sering merasa bersalah jika ada hak orang lain yang tidak tersampaikan, utamanya untuk anak dan suami di ranah domestik dan tentu saja amanah di ranah publik yang saya ambil. Terlebih saya bukan tipe yang nyaman dengan konflik. #adaptibility #responsibility #harmony

Masih banyak hal yang belum saya tahu tentang diri sendiri, bisa jadi nanti saya akan lebih paham setelah ikut bertumbuh bersama ananda.

#GriyaWistara
#12Februari2018
#Malang
#3y6m
#KelasPortofolioAnakbyGPA
#GriyaPortofolioAnak
#MengikatMaknaSepenuhCinta
#PekaAkanUnikAnak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang