Langsung ke konten utama

A&Q NHW#3

Q&A

[20:30 07/11/2016] ‬:
1⃣Wulan-Madiuna
Assalamualaikum..mau nitip pertanyaan ya mbak, moga berkenan.
Pertanyaan: 1. Apa tandanya jika kita sudah menemukan misi hidup dan misi keluarga yang tepat?➡salah satu tandanya adalah semakin kuat dan semakin solid antara anggota keluarga dalam melangkah menapaki universitas kehidupan karena sudah "on track".✅
2. Adakah misi yang dianggap terlalu rendah atau terlalu tinggi? (Hubungannya dengan kemampuan membaca kemampuan diri dan rasa percaya diri).Terimakasih.➡ Misi rendah/tinggi bisa jadi asumsi semata��, Terpenting adalah semuanya berproses melakukan pembelajaran peningkatan kualitas diri untuk menjadi lebih baik✅

[20:32 07/11/2016] ‪‬:
2⃣endah tw-kediri
Bunda bagaimana  caranya kita mengetahui bahwa peran kita sekarang ini apakah sudah sesuai kehendakNya ataukah peran kita sekarang ini baru menginjak di salah satu step untuk menuju menjadi peran terbaik sesuai kehendakNya? Makasih
➡ Hidup kita seimbang, berkah dan bahagia ketika menjalaninya. ✅

[20:34 07/11/2016] ‪:
3⃣Oni
Assalamu'alaikum,bagaimana caranya meyakinkan ortu&mertua tentang pola pendidikan terhadap anak yang telah kami(sy&suami) ambil,mengingat kami msh tinggal bersama ortu,sedangkan kami sudah berusaha mengkomunikasikan kpd ortu/mertua,karena memang pola yang kami terapkan berbeda dg masyarakat di sekitar kami,sedangkan kalau kami yang menyampaikan terkadang  diremehkan karena dianggap tidak bisa apa-apa,terimakasih
➡ Perbaiki komunikasi, sampaikan target jangka pendek dan panjang, bagaimana prosesnya, catat proses dan perkembangannya. Perbanyak ngobrol. ✅

[20:34 07/11/2016] ‬:
4⃣Saya aina_malang
Assalamualaikum.wr.wb..
Maaf mau tanya, bagaimana contoh/aplikasi menjadikan keluarga produktif bersama dg anak umur 4th(laki2 dan prempuan)?
Trima ksh
➡ Contoh, Bunda senang memasak kue/Makanan balita. Kemudia Bunda mengajak anak untuk berpartisipasi dlm kegiatan memasak. Hasil buatan anak-anak bisa dikonsumsi sendiri, dan hasil Bunda bisa dijual/dibagikan ke tetangga/kerabat. Ibu Produktif tidak semata-mata dinilai oleh berapa jumlah rupiah, tapi sejauh mana kebermanfaatan Bunda. ✅

[20:34 07/11/2016] ‪:
5⃣Diawinasis-Malang
Assalamu'alaikum. Terkait misi spesifik tiap individu, nantinya akan berkaitan dg individu yg lain hingga terbentuk sebuah peradaban, apakah demikian?
➡ Anak kita kelak akan menjadi Orang Tua. Dan cucu kita juga demikian. Jadi peradaban di sini bukanlah hasil saat ini, tapi akan menjadi bagaimanakah peradaban yang akan dibangun oleh anak cucu kita kelak✅
apakah artinya: utk dapat mencapai finish line bersama, kami harus berkumpul dg keluarga yg punya misi yg sejalan dg keluarga kami?
➡Tidak harus, namun kita pasti terus mencari dan insyaa Allah akan dipertemukan dengan orang-orang yang satu frekuensi. ✅
bagaimana sikap kami dg keluarga yg tidak sejalan atau yg belum menemukan visi misinya?
terimakasih.
➡ Terus lakukan kegiatan positif bersama keluarga sesuai visi misi dengan sepenuh hati. Jika manfaat itu sudah dirasakan oleh anggota keluarga, maka manfaat itu akan tercium oleh masyarakat. ✅

[20:35 07/11/2016] ‪‬:
6⃣Nani
Assalamualaikum
Mau tanya bagaimana menumbuhkan rasa cinta setiap harinya, apabila suami istri mempunyai karakter yang berbeda, misal suami orang yg diam dan tdk romantis namun istri adalah org yg romantis dan ingin sang suami juga menjadi romantis?
➡ Menerima. Romantisme suami istri bukanlah sekedar ucapan ILoveYou, dsb. Perhatian, dan pemenuhan kewajiban, kebutuhan kasih sayang adalah romantisme yang nyata. ✅
Bagaimana menumbuhkan sifat romantis pd suami, terkadang istri sdh romantis tapi hanya ditanggapi datar atau biasa saja?
➡ Ungkapkan apa yang jadi keinginan Bunda akan "romantis". Misal... istri suka dipeluk, atau dielus dengan cara tertentu. Maka sampaikan pada suami dengan candaan. Niscaya suami akan menyambutnya dengan baik. Jika suami masih jaim.. Tugas istri untuk mencairkan ke-jaim-an suami. "Nakal" pada suami itu sangat dianjurkan Bunda... ☺ ✅

[20:38 07/11/2016] ‪‬:
7⃣Nisfa,malang
Kemaren saya sdh buat surat cinta untuk suami sya.tpi karna kondisi ldr dan tdk selalu bisa berkomunikasi.akhirnya surat komunikasi sya tak tersampaikan,tak terbalas,dan tak berespon.apakah itu artinya sya memperlakukan surat cinta dri Allah seperti itu pula?jujur saja,saya gelo.tpi ckup mnerima.pdahal surat cinta saya singkat tpi mewakili semua isi hati slama ini
➡ Maaf saya kurang paham dg ceritanya. Membandingkan respon suami dg perlakuan terhadap surat cinta dari Allah? ��

[20:39 07/11/2016] ‪‬:
8⃣Solichati
Alhamdulillah smp detik ini Allah anugrahkan banyak nikmat lewat potensi diri, pasangan, anak dan keluarga besar.  Banyak Mimpi BESAR yg saya tuliskan di NHW3 unt mensyukur nikmat Allah. Betapa kufur nikmat jika potensi ini terabaikan dan dianggap biasa saja.
Fokus pada kekuatan dan siasati kelemahan. Saya ini tipikal yg agak susah keluar dr zona nyaman ato mengcreate sesuatu yg baru yg beda dr biasanya. Shg kdg mimpi besar dg potensi yg ada berasa berjalan di tempat dan biasa saja. Adakah Share pengalaman cara dan tips keluar dr zona nyaman dan mengcreate sesuatu yg out of the box ?
➡ Intinya.jangan membuat target yg terlampau jauh. Buatlah 1 komitmen perubahan selama 90 hari. Jika sudah lulus, baru menambah komitmen lainnya. ✅

[20:41 07/11/2016] ‪‬:
9⃣Hida malang,
Salam, maaf mau tanya. Apakah benar dengan terlalu mengumbar kata 'sayang', 'honey' dsb yg terlalu sering akan membuat romantisme keluarga lama2 semakin hambar. Krn menjadi kata yg biasa diucapkan.

Seberapa sering yg efektif surat cinta untuk pasangan agar bahtera rumah tangga tetap hidup?
➡ Surat cinta hanya satu diantara banyak cara untuk menjalin romantisme. Dan yang pasti romatisme suami istri bukan hanya ucapan belaka. Benar bukan? Cek lagi jawaban no. 6 ✅

[20:44 07/11/2016] ‪‬:
��Lenti, Malang
Bunda, ini pernyataan sekaligus pertanyaan...
Yang saya alami saat ini, saya sering mengajak suami diskusi tentang visi kehidupan, parenting, atau membangun peradaban dari rumah. Tanggapan suami bagus dan mendukung. Namun, pada kenyataannya dalam praktik selalu saja sulit. Kami sering tidak konsisten. Saya sendiri sering mengingatkan suami. Nah, padahal saya sebenarnya berharap suamilah yang lebih banyak membimbing saya. Ini menurut saya karena suamilah pemimpin dalam keluarga. Dan lagi, harapan saya kita bisa beriringan karena ini tanggung jawab kami kepada Allah. Berharap bisa bersama sampai di surga. Karena keadaan tersebut, akhirnya semangat saya kendor. Bagaimana supaya saya lebih kuat untuk melangkah walaupun suami belum bisa mengiringi sepenuhnya? Atau bagaimana tips supaya suami bisa bersegera mengiringi langkah saya?
Terima kasih jawabannya. Mohon maaf terlalu panjang
➡ back to the basic: perbaiki komunikasi, perbanyak family forum, terus melakukan perubahan yg konsisten, 1 komitmen selama 90 hari. Minta petunjuk pada Yang Maha Berkehendak.

[20:45 07/11/2016] ‪:
1⃣1⃣Henny - Malang.

"Inilah VISI HIDUP kita semua dalam membangun peradaban, terlalu berat apabila dikerjakan sendiri-sendiri, maka kerjakanlah dengan misi spesifik kita masing-masing."

Bisa lebih dijelaskan detail maksud kalimat diatas? Maaf lama menangkap maksud kalimat diatas..

Terimakasih...
➡ Tidak semua orang menjadi ulama, ustadzah, dokter, koki, pengusaha, dll.. Semua peran memiliki posisi penting di dunia ini. Hiduplah dengan peran yang sesuai dengan potensi yang telah dianugerahkan pada kita, lalu bersinergi dengan keluarga/sahabat/rekan untuk membangun peradaban yang kita ingin capai. ✅

[20:45 07/11/2016] ‪:
1⃣2⃣Umi Cholifah _ jember
Jadi begini... Bagaimana ya membuat hari2 kita lebih produktif dengan suami untuk daily activity nya aja...
Masalah awal...
Saya berasal dari keluarga yang disiplin dan kami selalu memulai hari dari sebelum subuh dan tidur malam maksimal jam 10 malam. Hal itu sangat berbanding balik dengan aktifitas di keluarga suami.

Kendalanya
1. Suami selalu sepakat untuk berbenah ketika di ajak diskusi, tp ternyata sangat sulit berubah sebagaimana yang kami sepakati.➡mulai setahap demi setahap, lanjut jika pembiasaan sebelumnya sudah lulus, contoh disiplin menaruh kunci kendaraan di tempatnya, selesaikan hingga terbiasa, ganti pembiasaañ lainnya✅
2. Saya tinggal bersama ibu mertua yang tidak mungkin untuk memintanya untuk bersepakat juga karena beberapa kondisi.➡itu memang bukan hal yang mungkin, maka berdamailah dg kondisi tsb, ajak suami ttp konsisten dg yg sdh disepakati berdua, minta izin pada mertua agar kamar bunda dan suami adalah area free dari campur tangan orglain✅

Akibatnya...
1. saya yang tadinya sangat semangat memulai hari jadi tidak semangat lagi.➡identifikasi motivasi apa yg bs terus membakar semangat✅
2. terkadang jd merasa kurang ikhlas➡alirkan rasa melalui ngobrol bareng suami, lakukan ktk santai, ceritakan keinginan kita-cari jalan mufakat, lakukan dg komitmen & konsisten✅
3. Saya sering sekali berfikir bagaimana anak2 saya bisa disiplin kelak jika kondisi lingkungan kami seperti ini terus.➡mulai dari ibunya->berikan teladan->tularkan pd suami->anak2 melihat secara konsisten maka anak akan tertular, bahkan bs menjadi 'alarm' ketika kakek neneknya tidak disiplin✅

[20:56 07/11/2016] ‪
1⃣3⃣Eni Sulis
Bunda... anak sy 3th smpe saat ini yg sy rasakan adalah kdekatannya dg ayahnya jauh lbh lengket (saat ki bertiga dia mnta apa2 msti sm ayahnya dan ktk prmintaannya tu sy gantikan pasti dia menolaknya) pdhl dia brtemu dg saya 24jam... ayahnya paling kl kerja aja atau bs dlm sebulan ada wktu keluar kota dua kali. Kl g ada ayahnya y pasti apa2 dg saya. Wajarkah? Ada yg salahkah dg pola asuh saya pribadi atau kami? Mksh
➡ Sepertinya itu adalah cara anak untuk meminta perhatian dari Ayahnya. Wajar, anak saya juga begitu kalau Ayahnya baru pulang. Ngobrol aja mba sama anaknya... mana yang bisa sama ayah dan mana yang sama bunda. ✅

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Pulang ke Udik: Menggelar Kenangan, Membayar Hutang Kerinduan

Sebagai warga perantau, bagi Griya Wistara acara mudik bukan lagi hal baru. Entah pulang ke rumah orangtua di luar kota dalam propinsi maupun mertua yang lebih jauh, antar kota antar propinsi. Bukan hal mudah dalam mempersiapkan mudik, sebutlah H-3 bulan kami harus berburu tiket kereta agar tak kehabisan sesuai tanggal yang direncanakan. Pernah suatu waktu kami harus pasang alarm tengah malam, karena hari sebelumnya sudah kehabisan tiket kereta yang diharapkan. Padahal baru jam 00.15 WIB, artinya 15 menit dari pembukaan pemesanan. Belum lagi persiapan deretan kebutuhan selama sekian hari di kampung halaman. Mana barang pribadi, mana milik pasangan, dan persiapan perang ananda tak ketinggalan. Jangan tanya rancangan budget lagi, saat pengeluaran mendominasi catatan keuangan. Membawa sepaket koper alat perang, melipat jarak agar semakin dekat. Perjalanan selalu menyisakan hikmah. Bukan perkara mudah mengelola sekian jam di atas kereta bersama balita. Alhamdulillah, beberapa kali mele

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang