Langsung ke konten utama

PROGRAM 30 MENIT LEBIH DEKAT #karawang

⏰ PROGRAM 30 MENIT LEBIH DEKAT⏰

����‍♀Guru Tamu: Bapak Dodik Mariyanto
�� Fasilitator : Wening Prihapsari Nursya'bania

⛳Karawang
�� 25 November 2016
�� 20.00-20.30 WIB

��������������������

1⃣ Husnul Dianah
Bagaimana sikap terbaik seorang istri dalam menghadapi bumertua yg selalu ikut campur dalam masalah keuangan keluarga ...
➡ Ibu mertua = Ibu. Wajib hormat dan bakti.

Bila ibunda berbicara, dengarkan.
Bilamana tidak setuju, tidak perlu berdebat, tetap bersikap santun dan lemah lembut (mengacu pada riwayat Nabi Ibrahim as terhadap ayahanda beliau)✅

2⃣ Dani Rahmawati
Ketika fisik seorang ibu sdg sakit shg membutuhkan haknya utk istirahat dlm sementara waktu (bedrest) .. hal spt apa yg bs dilakukan ibu sbg bentuk kewajiban dlm mendidik anak, disaat sang ayah bekerja..
➡ Apa yang sekiranya Bunda bisa lakukan?
Membacakan cerita untuk ananda? Ngobrol? Yang lain?

Lakukan yang terbaik yang dapat Bunda lakukan. Diskusikan hal2 yang perlu untuk dilakukan namun Bunda tidak dapat melakukannya, alih-tugaskan kepada anggota keluarga yang lain.

Komunikasikan semuanya itu dengan tenang, baik dan nyaman untuk seluruh keluarga✅

3⃣ Puji
Pak bagaimana cara membangun komunikasi yg baik antara istri dan suami? Apakah bapa belajar parenting dri bu septi ato dari memang bapa cari sendiri,mengingat kebayakan para ayah kurang tertarik dng ilmu parenting
➡ Ibu Septi banyak memberi inspirasi dalam parenting, bagi saya dan seluruh keluarga.
Komunikasi dimulai dari keinginan untuk berbagi (informasi), maka berbagilah dengan baik, perbanyak ruang/forum berbagi ini (ngobrol santai, dll)✅

4⃣ Dini
Bagaimana seharusnya sikap istri apabila sang suami malah kadang menghalangi dan kurang menjembatani hubungan dengan keluarganya.. dengan kata lain suami cuek dengan hubungan antara sang istri dengan keluarga dr suami..
➡ Cuek dan menghalangi berbeda. Meski begitu, setiap sikap tentu ada latar belakangnya. Menyambung silaturahim dapat memperpanjang usia dan memudahkan rizqi; memutus silaturahim tidak dibenarkan dalam Islam.

Maka Bunda dapat membantu suami untuk tetap tersambung dengan keluarganya dengan baik. Lakukan yang Bunda dapat lakukan, informasikan senantiasa dengan suami agar tidak justru timbul salah mengerti. Semoga dengan demikian akan berkembang menjadi lebih baik tali silaturahimnya✅

5⃣ Puji
Pak sampai umur berapa anak harus bonding dng ibunya?
➡Sampai masuk liang lahat✅

���� ��maksudnya bisa jauh dari orang tua(alasan ingin modok di ponpes ato sekolah diluar kota/kos,luar negri)
➡ Jika ananda ingin keluar dari rumah, patokannya bukan umur melainkan kesiapan mental spiritualnya. Pastikan Bunda dan Ayahanda telah memberi bekal kokoh tentang Iman-Akhlak-Adab-Bicara.✅

6⃣ Husnul Dianah
Bagaimanakah sikap terbaik orang tua dalam mendidik dan menghadapi anak usia 6tahun yg emosinya turun naik?kebetulan anak saya laki2 gampang sekali marah ..
➡ Sikap dan perilaku anak adalah hasil didikan orang tuanya.
Bila ternyata hasilnya tidak seperti yang Bunda harapkan maka yang pertama istighfar kemudian minta maaflah kepada ananda.

Kemudian carilah cara menanganinya, ubah cara2 yang selama ini membuatnya berperilaku mudah marah tersebut. Ajak ia ngobrol, ajak ia bermain, peluk dan beri kehangatan kasih sayang.

Bila Bunda tidak memahami hal ini, ada baiknya datang kepada profesional atau sesepuh yang ada di sekitar Bunda untuk meminta bantuannya✅

7⃣ Endang
Saat ini ibu saya tinggal bersama saya..tp seperti nya suami kurang suka sama kehadiran ibu saya.. jadi suami suka uring2 gitu.. bagaimana cara mensikapi nya..
➡ Tanyakanlah kepada suami apa pendapatnya? Bagaimana sebaiknya hendak memperlakukan Ibunda? Apakah Ibunda akan tetap tinggal bersama atau akan ditempatkan di rumah yang berbeda namun tidak jauh agar dapat senantiasa mengawasi dan membantunya?

Bicarakan dengan baik agar baik pula hasilnya untuk semua✅

8⃣ Bapak, maaf mengganggu ranah privacy. Bila tidak berkenan boleh tidak dijawab,
Menurut bapak, sepenting apakah/perlukah seorang menantu laki2 menafkahi mertuanya?
➡ Mertua = orang tua. Tidak beda kandung atau bukan.

Kepada mereka wajib kita bakti dan hormat. Bila kita memberi beliau sesuatu, itu wujud bakti dan hormat kita.
Kalau hukumnya tidak wajib (mohon ditanyakan kepada ahli fikih atas hal ini)✅

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapata...

Setiap Kita Istimewa

"Setiap kita diciptakan istimewa, unik, dan satu-satunya. Tidak ada produk gagal dari setiap ciptaan Allah SWT." Demikian kalimat yang sering didengungkan, namun bukan perkara mudah meyakininya hingga mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Karena di luar sana banyak kalimat yang tak kalah sakti memupus harap hingga kita tak yakin lagi bahwa kita istimewa. "Mengapa kamu tak bisa juara kelas seperti mbak X?" "Mas A sudah diterima PTN favorit, kamu gimana?" "Si Y bisa beli rumah, mobil, tanah, dan investasi lain lho.. Nggak kaya kamu." Dibandingkan. Satu hal yang paling sering membekas dan menjadi inner child yang belum selesai bahkan setelah status berubah menjadi orangtua. Guratan kecil yang tanpa sadar dapat memudarkan pendar cahaya dari sisi unik setiap diri manusia. Tak ada yang salah dengan perbandingan. Bukankah mengukur itu memakai perbandingan besaran dan satuan? Hanya saja perlu memastikan, saat mengukur besaran panjang satuannya pun ...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...